TransJ Akan Pasang CCTV di Halte, Jaring Kendaraan Terobos Busway
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Transjakarta menjajaki kerja sama dengan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk menindak kendaraan yang menerobos jalur Transjakarta (busway). Transjakarta akan memasang kamera atau CCTV di halte yang berfungsi untuk menilang secara elektronik kendaraan yang menerobos busway.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasional Daud Joseph mengatakan, sebagai uji coba, kamera khusus dipasang di Halte Sarinah dan Halte Bank Indonesia. Dari hasil uji coba, kamera yang dipasang berhasil menangkap gambar para penerobos busway.
“Pertama ternyata bisa membaca plat nomor, APNR kalau enggak salah namanya Automatic Plate Number Recognition. Ternyata bisa. Kedua setelah tertangkap, gimana? Ternyata tiga hari dipanggil kalau setelah 5 hari dipanggil tidak bayar maka diblokir. Nah, itu menambah keyakinan kita,” ujar Daud di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
“Ketiga efeknya perubahan budayanya gimana? Ternyata ada penurunan pelanggaran sampai 80 persen dari 400 orang sampai 80 orang,” tambahnya.
Melihat hasil tersebut, ia yakin dengan keuntungan dari pemasangan kamera di halte-halte. Sistemnya pun nanti akan langsung terhubung dengan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk penindakan.
Transjakarta, sampai saat ini masih mengkaji bisa atau tidaknya sistem penindakan melalui kamera tersebut diterapkan. Terutama mengangkut biaya yang bisa saja bermasalah. Namun, menurutnya, pemasangan kamera dapat membantu berjalannya bus lebih lancar.
ADVERTISEMENT
“Jualannya kan Transjakarta tepat waktu, cepat. Gimana caranya cepat, jalur harus steril. Kalau mau dibela-belain, walaupun duit sedikit saya bela-belain. Menciptakan rapid itu. Ini bukan uang lebih buat kita beliin sesuatu. Tapi justru ini adalah tujuan utama,” ujar Daud.
Bila terlaksana, maka kamera akan dipasang di setiap sisi halte Transjakarta. Dengan total 255 halte maka dibutuhkan sekitar 510 kamera di seluruh Jakarta.
Namun, kamera ini belum bisa menangkap pelanggar yang menggunakan sepeda motor. Inilah yang harus diselesaikan oleh Transjakarta bila sistem baru ini ingin terlaksana.
“Tapi ada satu faktor nih, ternyata itu masih struggling mencari plat motor. Padahal faktanya di jalur TJ itu yang melanggar biasanya adalah motor. Mostly adalah motor,” ujar Daud.
ADVERTISEMENT
“Langkah pertama saya harus tahu dulu berapa nilainya. Kalau ternyata itu visible baru saya panggil supplier-supplier. Nanti saya challange supplier plat nomor (sepeda motor) bisa kebaca,” tandasnya.