Tragedi Lift di Bali, Komisi X Minta Semua Sistem Keamanan Pariwisata Diaudit

5 September 2023 8:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rel lift atau gondola yang jatuh dan mengakibatkan 5 karyawan tewas di sebuah resort di Gianyar. Foto: Polsek Ubud
zoom-in-whitePerbesar
Rel lift atau gondola yang jatuh dan mengakibatkan 5 karyawan tewas di sebuah resort di Gianyar. Foto: Polsek Ubud
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira menyoroti kecelakaan lift di Ayuterra Resort Ubud, Gianyar, Bali yang menewaskan 5 orang karyawan. Andreas mendorong pemerintah melalui Kemenparekraf memperkuat pengawasan dan memastikan standar keselamatan yang ketat diterapkan di seluruh industri pariwisata.
ADVERTISEMENT
"Kecelakaan di tempat-tempat wisata, terutama yang melibatkan korban jiwa, dapat merusak citra pariwisata daerah dan nasional. Hal ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah dengan memastikan standar keselamatan dalam pelayanan di industri pariwisata,” kata Andreas, Selasa (5/9).
Dari hasil penyelidikan Polres Gianyar, diduga ada kelalaian dari pihak manajemen hotel. Sebab pada lift tidak ditemukan adanya emergency break atau rem darurat dan safety net atau jaring pengaman. Berkaca dari temuan itu, Andreas menilai perlu ada evaluasi SOP di setiap lokasi wisata, termasuk tempat penginapan wisatawan.
"Saya sangat menyayangkan kejadian kecelakaan putusnya tali lift di sebuah resort di Bali yang menewaskan sejumlah orang. Kejadian ini dapat membuat wisatawan merasa ragu dan khawatir tentang keamanan mereka selama berlibur," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Andreas pun berharap tragedi ini menjadi perhatian bagi Kemenparekraf, utamanya mengenai pengawasan keselamatan di sektor pariwisata. Ia khawatir kejadian tersebut akan menyebabkan menurunnya minat wisatawan yang akan mempengaruhi perekonomian daerah dan nasional.
"Dari peristiwa ini kita belajar bahwa pengawasan terhadap keamanan perlu ditingkatkan. Dengan tindakan yang tepat, kita dapat memastikan keselamatan wisatawan, memulihkan kepercayaan mereka, dan memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan menarik bagi semua," sebut Andreas.
“Apalagi ini di Bali, yang dikenal sebagai salah satu destinasi unggulan Indonesia dan dikagumi masyarakat dunia,” tambah Legislator dari Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) I itu.
Lebih lanjut, Politikus PDIP itu menekankan pentingnya pengelola tempat penginapan menjalankan pemeliharaan preventif yang berkualitas terhadap semua fasilitas dan peralatan yang digunakan oleh pengunjung dan staf. Hal ini untuk membantu mencegah kerusakan dan kegagalan yang dapat mengancam keselamatan.
ADVERTISEMENT
"Audit sistem keselamatan juga perlu di sektor pariwisata khususnya hotel, meliputi keselamatan lift, adanya alarm kebakaran hingga tersiapnya jalur evakuasi saat adanya bahaya. Ini juga akan memberikan rasa aman bagi wisatawan" papar Andreas.
Bukan hanya itu, Andreas pun mendorong pemerintah mengadakan pelatihan khusus terkait keselamatan kerja kepada semua staf dan manajemen di sektor pariwisata secara berkelanjutan.
"Pemerintah juga harus memperkuat pengawasan terhadap kepatuhan hotel terhadap standar keselamatan yang berlaku. Ini harus mencakup sanksi yang ketat bagi pelanggaran," ungkapnya.
Komisi X DPR RI yang membidangi urusan pariwisata dan ekonomi kreatif tersebut juga meminta manajemen sektor usaha pariwisata membuka ruang bagi karyawan memberi masukan tentang fasilitas tempat wisata yang kurang memadai.
“Masukan dari karyawan dan pengunjung harus didengar dan menjadi evaluasi oleh semua manajemen sektor pariwisata agar jangan sampai kejadian yang tidak diinginkan dapat terjadi dan merugikan wisatawan,” tutup Andreas.
ADVERTISEMENT