TNI Ungkap 15 Provinsi Rawan Konflik Pilkada Serentak 2024: Jakarta hingga Papua

8 Mei 2024 13:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengangkut logistik pemungutan suara Pilkada Serentak untuk didistribusikan di Dermaga Agats, Kabupaten Asmat, Papua,  Foto: Sevianto Pakiding/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengangkut logistik pemungutan suara Pilkada Serentak untuk didistribusikan di Dermaga Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Foto: Sevianto Pakiding/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TNI telah memetakan daerah rawan konflik selama tahapan Pilkada Serentak 2024. Total ada 15 provinsi yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.
ADVERTISEMENT
"Secara singkat dapat saya sampaikan bahwa terdapat 15 provinsi yang memiliki tingkat kerawanan tinggi," kata Dankodiklat TNI Laksdya Maman Firmansyah di Seskoal, Jakarta Selatan, Rabu (8/5).
15 provinsi yang berpotensi rawan itu, yakni Aceh, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sulut, Maluku, Sulut, Sulteng, serta 6 provinsi di Papua. Kata Maman, setiap provinsi memiliki potensi kerawanan yang berbeda-beda.
"Adapun misal konflik di antara paslon, bentrok antar-pendukung fanatik, konflik elite politik, konflik di daerah basis sampai dengan konflik bersenjata yang terjadi di Papua," papar Maman.
Selain itu, ada 6 provinsi lain yang memiliki tingkat kerawanan sedang yakni Kalbar, Kaltim, Bali, NTB, NTT, dan Sulsel.
Dankodiklat TNI Laksamana Madya Maman Firmansyah di Seskoal, Jakarta Selatan, Rabu (8/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Pilkada Serentak Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Menurut Maman, Pilkada Serentak lebih rawan terjadi kericuhan dibanding Pilpres dan Pileg. Untuk itu, diperlukan antisipasi lebih dalam mengatasi kerawanan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Bahwa Pilkada serentak memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan dengan Pilpres maupun Pileg. Saya ulangi. Saya mengimbau untuk bisa dijadikan perhatian betul bahwa Pilkada serentak memiliki kerawanan yang lebih besar daripada Pilpres maupun Pileg," ungkap Maman.
"Ini atensi Bapak Panglima. Beliau betul-betul menegaskan bahwa nanti Pilkada harus betul-betul kita serius, tingkatkan lebih tinggi lagi kesiapan kita seperti halnya dalam melaksanakan Pilpres atau Pileg. Pilkada betul-betul mendapat atensi dan harus serius karena ancaman lebih besar, risiko lebih besar," tambahnya.