TNI AU Fokus Semai Awan di Area Barat, Cegah Hujan Masuk Jabodetabek
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TNI AU sudah mulai menerbangkan sortie pertama rekayasa cuaca menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang digagas BPPT dan BNPB. Modifikasi cuaca dilakukan untuk mencegah hujan deras masuk ke Jabodetabek yang berimbas pada banjir.
ADVERTISEMENT
Untuk sortie pertama 2 pesawat, yakni CN 295 dan CASA 212, diterbangkan. Pesawat ini membawa masing-masing 2,4 ton dan 800 kilogram garam atau NaCL. Tim akan fokus menebarkan garam ke arah barat, tempat awan potensial hujan.
"Ke barat, karena angin misal dari barat, west-south west, di situ masih ada gelombang awan yang kemungkinan sudah jenuh dan masuk wilayah Jakarta," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (3/1).
Di udara, garam akan ditabur di awan potensial. Dengan begitu, hujan akan turun sebelum sampai di Jabodetabek.
"Sehingga saat masuk daratan awan tersebut kecil kemungkinan jadi hujan," kata Yuyu.
Menurut Yuyu, kandungan air di Jakarta dan kawasan Jawa Barat pada hari-hari kemarin sudah jenuh sehingga ketika hujan turun, banjir datang.
ADVERTISEMENT
"Kita ketahui wilayah Jakarta dan Jawa Barat sudah jenuh dengan kandungan air hujan kemarin sehingga kalau hujan sedikit saja akan banjir. Kita kurangi hujan di sana. Supaya tak terjadi banjir lagi," tutup Yuyu.
Rencananya sortie akan dilakukan setiap hari selama BNPB dan BPPT membutuhkan 2 penerbangan dilakukan per hari, dan TNI AU telah menyiapkan 10 ton garam pada operasi ini.