Thailand Akan Perketat Pengunaan Ganja, Larang untuk Tujuan Rekreasi

20 September 2023 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Turis mengantre untuk membeli ganja di Happy Bud, sebuah truk ganja di Khaosan Road, salah satu tempat wisata favorit di Bangkok, Thailand, Senin (13/6/2022). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Turis mengantre untuk membeli ganja di Happy Bud, sebuah truk ganja di Khaosan Road, salah satu tempat wisata favorit di Bangkok, Thailand, Senin (13/6/2022). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Thailand akan memperketat aturan penggunaan ganja. Hal itu bakal segera dibahas parlemen.
ADVERTISEMENT
Seorang anggota parlemen Thailand Saritpong Kiewkong pada Rabu (20/9) mengatakan, legislator akan mencoba mendorong adanya Undang Undang detail mengenai penggunaan ganja.
Hal ini diangkat setahun setelah Thailand mendekriminalisasi ganja. Negeri Gajah Putih menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melakukan itu.
Staf Happy Bud memegang sepotong ganja saat turis mengantre untuk membeli ganja di Happy Bud, sebuah truk ganja di Khaosan Road, salah satu tempat wisata favorit di Bangkok, Thailand, Senin (13/6/2022). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Namun, setelah setahun diberlakukan Thailand menghadapi persoalan baru. Sebab, tidak ada aturan detail mencegah penggunaan ganja tak terkendali, terutama pada anak-anak.
Semakin tak terkendalinya ganja datang seiring bertumbuhnya toko-toko menjual ganja baik di ibu kota Bangkok mau pun tempat wisata semisal Phuket.
Oleh sebab itu, Saritpong merasa perlu mendorong aturan baru. Ia yang pernah menjadi pendukung legalisasi ganja, kini mengatakan bahwa ada 11 partai di pemerintahan mendukung usulannya.
"Ganja akan, diberi garis bawah tebal, digunakan untuk tujuan medis dan riset," jelas Saritpong seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada kebijakan untuk penggunaan tujuan rekreasi," sambung dia.
Rancangan UU ini diprediksi akan butuh waktu satu tahun untuk disusun sampai disahkan.
Nantinya aturan baru akan meliputi aturan penanaman, penjualan, distribusi sampai memperketat aturan penjualan di kuil, sekolah, sampai taman.
Pengetatan penggunaan ganja juga sejalan dengan keinginan Perdana Menteri baru Thailand Srettha Thavisin. Dia mengatakan, cuma mendukung penggunaan ganja untuk medis bukan rekreasi.