Teroris Al Shabaab Serang Hotel yang Dipakai Rapat Menteri Somalia, 4 Tewas

28 November 2022 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi serangan di Somalia. Foto: Abdihalim Bashir/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi serangan di Somalia. Foto: Abdihalim Bashir/via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hotel Villa Rose yang sedang digunakan oleh para pejabat pemerintah Somalia diserang teroris Al-Shabaab pada Minggu (27/11) malam. Kejadian itu menewaskan empat orang.
ADVERTISEMENT
Saat kejadian terdengar ledakan besar dan baku tembak. Hotel yang menjadi target serangan berlokasi di Distrik Bondhere, di Ibu kota Mogadishu, tak jauh dari Istana Presiden.
Menurut laporan otoritas setempat, Menteri Lingkungan Adam Aw Hirsi berhasil selamat dalam serangan tersebut. Sedangkan dalam laporan lainnya, Menteri Keamanan Internal Mohamed Ahmed terluka saat milisi al-Shabaab menyerbu hotel.
"Kami diguncang oleh ledakan besar, diikuti baku tembak. Kami hanya di dalam ruangan dan mendengarkan suara tembakan," kata salah satu saksi mata yang tinggal dekat dengan tempat kejadian, Ahmed Abdullahi, dikutip oleh BBC.
Merespons serangan tersebut, pasukan keamanan pun dikerahkan ke Hotel Villa Rose untuk menyelamatkan pejabat pemerintah dan masyarakat yang terjebak di dalam hotel. Bahkan ada beberapa dari pejabat pemerintah diselamatkan melalui jendela.
ADVERTISEMENT
Al-Shabaab diketahui sebagai kelompok ekstremis yang memberontak selama 15 tahun terakhir. Serangan ini dianggap pembalasan atas upaya Presiden Hassan Sheikh Mohamud yang berjanji untuk memberantas mereka.
Komitmen Mohamud itu dilontarkan serangan serupa terjadi di Somalia tiga bulan setelah dirinya menjabat. Al-Shabaab juga dituding sebagai otak serangan bom mobil kembar yang menewaskan 100 orang di Somalia.
Sejak rangkaian serangan itu, Mohamud memutuskan untuk memobilisasi tentara Somalia untuk memberantas kelompok ekstremis yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan sipil dan mendirikan negara Islam.
Penulis: Thalitha Yuristiana.