Tarif Pesan Isu SARA dan Hoax ke Kelompok Saracen Rp 75-100 Juta

23 Agustus 2017 19:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grup Saracen berhasil diringkus (Foto: polri.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Grup Saracen berhasil diringkus (Foto: polri.go.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi menangkap kelompok penyebar konten SARA dan hoax yang bernama kelompok Saracen. Kelompok ini menyebarkan konten hoax dan SARA di media sosial, dan di media siber yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, polisi belum mau mengungkap siapa saja klien kelompok ini. Pastinya, tarif kelompok ini cukup mahal, bisa mencapai angka Rp 100 juta.
Kasubag Ops Satgas Patroli Siber Polri, AKBP Susatyo Purnowo mengatakan para tersangka mematok harga dalam bentuk proposal.
"Dia menawarkan ya, menawarkan itu senilai Rp 75 juta sampai 100 juta, itu atas proposal ya," kata Susatyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/8).
Susatyo mengatakan proyek yang dilakukan hanyalah proyek menawarkan jasa menyebarkan berita SARA dan hoax. Penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif kepada para tersangka.
Para tersangka yakni MFT (43), yang ditangkap pada 21 Juli 2017, SRN (32) yang ditangkap pada 5 Agustus lalu di Cianjur, Jawa Barat, dan JAS (32) yang ditangkap di Pekanbaru, Riau pada 7 Agustus lalu. JAS sebagai ketua kelompok ini.
ADVERTISEMENT
Grup Saracen berhasil diringkus (Foto: Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Grup Saracen berhasil diringkus (Foto: Polri)
"Tangkap satu kita kembangkan. Karena kan melakukan penyidikan di bidang online ini memiliki tingkat kesulitan tertentu. Kita harus menghadirikan orang di dunia maya menjadi nyata itu kan membutuhkan pembuktian-pembuktian tidak sederhana," beber Susatyo.
Meskipun baru menangkap tiga orang, namun pihak kepolisian masih terus melakukan pengembangan terhadap dengan dugaan adanya tersangka lainnya.
"Ya kita akan kembangkan. Kita masih membidik admin-admin lain, atau group-group lain yang memiliki modus yang serupa dengan kelompok ini," katanya.
Menurut Susatyo, anggota kelompok Saracen cukup banyak. "Tapi ini pengurus intinya," imbuhnya.
"Ya tokoh-tokoh pengurus utamanya, kan si JAS ini ketuanya, terus si MFT ini dia sebagai ketua bidang informasi, kemudian dia punya informasi dan disebar ke group-group wilayah, ya ini, itu sudah satu paket," katanya.
ADVERTISEMENT
"Jadi ada ketuanya, ada media informasinya ada group-group wilayah yang akan menyebar konten-kontennya gitu," pungkasnya.