Taliban Tak Temukan Jasad Bos Al-Qaeda yang Dibunuh AS di Afghanistan

8 Agustus 2022 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cuplikan yang disiarkan oleh saluran berita Qatar televisi al-Jazeera menunjukkan pimpinan al-Qaeda Ayman al-Zawahiri memberikan pidato di lokasi yang dirahasiakan pada 6 Januari 2006. Foto: AL-JAZEERA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Cuplikan yang disiarkan oleh saluran berita Qatar televisi al-Jazeera menunjukkan pimpinan al-Qaeda Ayman al-Zawahiri memberikan pidato di lokasi yang dirahasiakan pada 6 Januari 2006. Foto: AL-JAZEERA / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taliban melaporkan, pihaknya tidak menemukan jasad pemimpin Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahiri, yang diduga tewas dibunuh oleh drone milik Amerika Serikat (AS) pada Minggu (31/7) pekan lalu di Kabul, Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Menurut AS, drone miliknya telah menargetkan Zawahiri di tempat persembunyiannya bersama sang istri dan anak di Sherpur, kota Kabul. Zawahiri ditembak saat sedang berdiri di balkon rumahnya.
Salah satu lingkungan permukiman paling makmur di Kabul itu menaungi sejumlah pejabat tinggi dan komandan Taliban.
Menteri Informasi Taliban, Zabiullah Mujahid, memaparkan hasil investigasi yang diperoleh dari lokasi pembunuhan Zawahiri.
Mujahid mengatakan, tidak ada mayat yang ditemukan di lokasi pembunuhan. “Semuanya hancur, tapi kami tidak menemukan mayat di sana,” kata Mujahid, dikutip dari The New Arab.
Selama ini pula, Taliban meragukan kebenaran klaim AS soal terbunuhnya Zawahiri. Sebab, pihak Taliban bahkan mengaku tidak mengetahui keberadaan Zawahiri di Afghanistan.
Utusan Taliban untuk PBB, Sohail Shaheen, juga mengatakan hal serupa. Dalam sebuah pesan teks yang ia kirim ke Associated Press, Shaheen mengatakan pemerintah Taliban tidak pernah mengetahui kehadiran Zawahiri di Kabul, Afghanistan, seperti yang diberitakan oleh AS.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, Taliban sejak Kamis (4/8) meluncurkan investigasi untuk menelusuri apa yang sebenarnya terjadi.
Pimpinan Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri berbicara dalam rekaman video yang disiarkan oleh saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar pada tanggal 05 Maret 2006. Foto: AL-JAZEERA / AFP
Zawahiri adalah seorang dokter asal Mesir. AS meyakini, dia mengerahkan Al-Qaeda dalam serangan 11 September 2001 di New York, Amerika Serikat.
Ia lantas menjadi salah satu orang paling dicari di dunia. Alhasil, Zawahiri bersama keluarganya hidup secara sembunyi-sembunyi sejak serangan itu terjadi.
Dalam persembunyiannya, Zawahiri dan keluarganya dikabarkan berpindah-pindah tempat. Ia sempat berada di wilayah yang ditempati suku Pakistan dan di dalam Afghanistan.
Gerak-gerik Zawahiri terpantau di bawah radar AS. Hingga beberapa tahun belakangan, Badan Intelijen Pusat (CIA) mendeteksi jaringan yang menjadi pendukung Zawahiri.
Bermula dari jejak itu pula, CIA mengamati indikasi kehadiran Al-Qaeda di Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan dan AS menarik mundur pasukannya pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Terkait penyangkalan Taliban soal kematian Zawahiri, Washington menduga pihak Taliban dengan sengaja melindungi Zawahiri dan melanggar perjanjiannya. Artinya, Taliban melanggar Perjanjian Doha yang ditandatangani pada 29 Februari 2020.
Dalam perjanjian itu, Taliban menjamin penarikan pasukan AS dari Afghanistan, serta menyatakan sumpahnya untuk mencegah al-Qaeda beroperasi di wilayah tersebut.
Kendati demikian, Taliban menepis segala tuduhan tersebut. Pihaknya membalikkan tudingan kepada AS. Taliban mengatakan, AS telah melanggar perjanjian itu dengan melancarkan serangan di Kabul.