Susi Prihatin dengan Peringkat Ekspor Ikan Indonesia

22 Mei 2017 7:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Susi Pudjiastuti di Pelabuhan Kali Adem (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku prihatin dengan peringkat ekspor perikanan Indonesia. Sebab, Indonesia yang memiliki lautan luas baru menduduki peringkat tiga di Asia Tenggara untuk ekspor ikan.
ADVERTISEMENT
"Padahal kita nomor dua di dunia untuk panjang pantainya. Itu kan kontradiksi dan ironi, kita tidak boleh diam saja," kata Susi dalam acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-44 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di Pantai Depok, Bantul, Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara Minggu (21/5).
Oleh karena itu, Susi menegaskan akan terus menjalankan kebijakan memerangi pencurian ikan. Meski ia mengakui tak mudah untuk melenyapkan praktik pencurian ikan.
Peledakkan kapal di Pontianak, Kalimatan Barat (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Secara sistematis pencurian ikan besar-besaran telah berimbas pada menurunnya jumlah rumah tangga nelayan. Hasil sensus 2003 tercatat 1,6 juta rumah tangga, sedangkan pada 2013 tinggal 800 ribu rumah tangga.
"Ini karena jadi nelayan tidak lagi hidup akibat ikan tidak ada lagi, makin susah. Saya bisa cerita karena saya alami sendiri," ujar Susi.
ADVERTISEMENT
Selaras dengan berkurangnya jumlah nelayan itu membuat ratusan perusahaan perikanan atau eksportir gulung tikar.
Susi mengharapkan para nelayan yang tergabung dalam HNSI segera berkonsolidasi ikut mengambil peran aktif mendukung program pemerintah tersebut. Serta mendukung visi dan misi Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dan menjadikan laut sebagai masa depan bangsa.
"Itu berarti bangsa ini harus menggantungkankan diri kepada laut, berarti laut kita harus kaya ikan dan harus hidup untuk masa depan bangsa kita," ungkap dia.