Sunan Kuning Semarang Tutup 18 Oktober, PSK Diberi Rp 5 Juta

8 Oktober 2019 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Lokalisasi Sunan Kuning di Jalan Argorejo. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Lokalisasi Sunan Kuning di Jalan Argorejo. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kota Semarang memastikan lokalisasi Sunan Kuning atau Resosialisasi Argorejo, ditutup pada 18 Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Tutupnya lokalisasi tersohor di Semarang itu membuat para pekerja seks komersial (PSK) di sana akan menerima uang tali asih sebesar Rp 5 juta. Hal ini diungkapkan Pengelola Resosialisasi Argorejo, Suwandi usai menerima sosialisasi penutupan dari Satpol PP Kota Semarang.
Suwandi mengatakan besaran yang akan diterima PSK turun dari kesepakatan awal sebesar Rp 10,5 juta. Sebelumnya uang Rp 10,5 juta yang dijanjikan kepada para PSK akan ditanggung APBD Pemkot Semarang sebesar Rp 5 juta dan APBD Jawa Tengah Rp 5,5 juta.
"Sekarang cuma Rp 5 juta dari APBD (Pemkot Semarang). Meski belum clear tapi hari ini sah, artinya sudah selesai. Hemat saya dalam penentuan (pesangon) ini tidak memanusiakan manusia, karena dipaksa untuk menerima uang Rp 5 juta," kata Suwandi, Selasa (8/10).
ADVERTISEMENT
Dihubungi terpisah, Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwotom, menjelaskan pada 18 Oktober akan dilakukan seremoni penutupan lokalisasi.
Suasana Lokalisasi Sunan Kuning di Jalan Argorejo pada malam hari. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Dalam kurun waktu 10-15 Oktober, uang ganti rugi mulai ditransfer ke rekening Bank Jateng milik para PSK yang beberapa waktu telah didata, yakni sebanyak 449 PSK.
Fajar mengatakan PSK dipersilakan pulang ke daerah asalnya masing-masing hingga 21 Oktober 2019.
"Jadi saat mereka pulang disiapkan bus, kalau mau pulang sendiri, silakan," ujarnya.
Selanjutnya tanggal 22 Oktober 2019, kata Fajar, wilayah tersebut akan dibuka lagi, namun tidak sebagai lokalisasi.
Menurut Fajar, saat dibuka lagi nantinya tidak ada kegiatan lokalisasi di Sunan Kuning, melainkan hanya karaoke.
"Karaoke tetap buka, sementara diizinkan sembari kami menyusun aturan-aturan tentang operasional karaoke. Kita tidak bisa langsung tebas," tegas Fajar.
ADVERTISEMENT