Sultan Benarkan Diminta Menjembatani Pertemuan Jokowi dan Megawati

12 Februari 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) di Kepatihan Pemda DIY, Senin (4/9/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) di Kepatihan Pemda DIY, Senin (4/9/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) membenarkan dirinya diminta untuk menjembatani pertemuan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
"Betul (diminta menjembatani) tapikan saya kan nunggu Presiden, saya akan menjembatani, terserah Presiden itu saja (selanjutnya)" kata Sultan kepada wartawan di Kepatihan Pemda DIY, Senin (12/2).
Sultan mengatakan, apabila Presiden memerlukan bantuannya, maka dirinya bersedia menjembatani. Namun, jika tidak pun tak mengapa.
"Ya, nunggu kalau memang Presiden memerlukan, saya bersedia kan hanya itu, kalau enggak, ya nggak papa," bebernya.
Di sisi lain, Sultan mengatakan inisiatif menjembatani ini bukan datang dari dirinya.
"Ya, berarti bukan saya yang ambil inisiatif to yang ambil inisiatif Bapak Presiden sendiri. Ya, terserah Bapak Presiden mau ketemu Mbak Mega yang saya fasilitasi nggak?" katanya.
Sultan mengatakan dirinya bersifat pasif dalam hal ini.
Jokowi dan Megawati saat menghadiri buka puasa, di kediaman mantan Presiden Megawati Soekarnoputri di Jakarta pada 22 Juli 2014. Foto: Bay Ismoyo/AFP
"Kalau bisa ketemu sendiri, ya syukur, tapi kalau saya kan sifatnya pasif," bebernya.
ADVERTISEMENT
"Lha kalau Presiden nggak 'tolong mbok saya diantar' misalnya gitu, nggak ada ya enggak to, terserah bapak presiden sendiri. Saya kan pasif, bukan ngoyak-ngoyak (ngejar-ngejar) gitu lho," pungkasnya.
Sebelumnya, pakar hankam dan militer Connie Rahakundini Bakrie mengungkapkan obrolannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X saat sama-sama menghadiri acara di Jakarta, Rabu (7/2) lalu. Saat itu, Connie bertanya soal substansi pertemuan antara Sultan dengan Presiden Jokowi di DIY pada akhir Januari 2024.
"Terus Sultan bilang, 'Oh Pak Jokowi bertanya soal [aksi kritik] UGM'. Lalu Sultan jawab bahwa itu kan memang hak akademis. Civitas academica kan memang begitu fungsinya untuk kontrol," kata Connie kepada kumparan, Jumat (9/2).
Pengamat Pertahanan, Connie Bakrie. Foto: Instagram/@connierahakundinibakrie
Setelah itu, kata Connie yang dekat dengan PDIP ini, Sultan mulai menyinggung hubungan Jokowi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sultan memberikan nasihat agar Jokowi jangan sampai menyakiti Megawati dan mempertahankan kerukunan mereka.
ADVERTISEMENT
"[Sultan bilang] 'Bu Mega itu kan anaknya proklamator. Tanpa Bung Karno, Indonesia ini enggak ada. Jadi tolong jangan sampai ada apa-apa'" tutur Connie menirukan ucapan Sultan.
Mendengar hal itu, Connie menuturkan, Jokowi sempat terdiam sejenak. Jokowi lalu meminta agar Sultan membantu menjadi penengah untuk bisa bertemu dengan Megawati.
"[Lalu Jokowi berkata] 'Sultan, kalau saya mau ketemu Mega, kira-kira apakah berkenan menengahi?' Intinya kira-kira kalau [Jokowi] mau ketemu Bu Mega, Sultan [apakah berkenan] jadi tuan rumah, begitu," ucap Connie.