Sukses Ungkap Perampokan Emas 6,8 Kg di Medan, Polisi Periksa 120 CCTV-73 Saksi

17 September 2021 19:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi saat memaparkan kasus perampokan 6,8 KG emas di Kota Medan.
 Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi saat memaparkan kasus perampokan 6,8 KG emas di Kota Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus perampokan toko emas di Pasar Simpang Limun, Kota Medan, telah berhasil diungkap polisi, termasuk menangkap kelima perampok. Total ada 6,8 kilogram emas yang berhasil digasak para perampok.
ADVERTISEMENT
Pengungkapan kasus ini ternyata tak mudah karena para perampok cukup terlatih.
Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu 16 hari untuk menangkap kelima pelaku. Kelima perampok itu bernama Dian, Farel (21), Hendrik (38),Paul (32), dan Prayogi alias Bejo (26).
Penyelidikan kasus ini pun terbantu berkat adanya rekaman CCTV di sejumlah lokasi. Tatan menyebut pihaknya mengecek sebanyak 120 lebih CCTV.
“Untuk mengungkap kasus ini, polisi harus bekerja keras mengumpulkan 120 lebih rekaman CCTV di pasar dan jalan raya yang dilintasi para pelaku," ujar Tatan kepada wartawan, Jumat (17/9).
Polisi saat memaparkan kasus perampokan 6,8 KG emas di Kota Medan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Dari rekaman CCTV sebelum dan sesudah kejadian, polisi lalu mengkombinasikannya dengan keterangan para saksi.
“Ada 73 saksi yang kita mintai keterangan, untuk mengungkap kasus ini," ujar Tatan.
ADVERTISEMENT
Ide perampokan ini diotaki tersangka Hendrik kepada tersangka Dian. Kemudian meminta Dina mencari orang untuk membantu mereka merampok.
Dian lalu memperkenalkan Paul, Farel dan Prayogi kepada Hendrik. Setelah itu mereka sepakat untuk merampok. Sebelum beraksi mereka survei lokasi pada 25 Agustus 2021.
Ilustrasi Perampok Foto: Andina Dwi Utari/kumparan
Mereka menyepakati aksi perampokan dilakukan esok harinya. Mereka juga mempersiapkan skenario perampokan, di antaranya dengan melapisi tangan menggunakan plester. Tujuannya agar sidik jari tidak mudah terdeteksi.
Mereka juga menyiapkan dua sepeda motor dan tiga senjata api. Setelah persiapan matang, mereka menuju toko emas yang ditargetkan. Cukup tiga menit mereka berhasil merampas emas seberat 6,8 kilogram.
Saat beraksi, mereka sempat menembak petugas parkir, lantaran mencoba menghalangi aksi mereka. Beruntung nyawa petugas parkir itu tertolong.
Ilustrasi perhiasan emas. Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Para pelaku pun berkumpul di tanah kosong di Jalan Balai Desa, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang. Lokasi ini ternyata tempat Hendrik sering memancing.
ADVERTISEMENT
Polisi pun akhirnya membentuk tim khusus memburu para pelaku. Dari berbagai penelusuran, polisi berhasil mendapatkan identitas kawanan perampok ini.
Tersangka yang pertama kali ditangkap adalah Paul di Kota Medan. Dari keterangan Paul, polisi lalu meringkus tersangka lainnya, termasuk Hendrik yang diciduk di rumah orang tuanya di Dairi.
Dari tangan Hendrik, emas 6,8 kilogram berhasil disita. Sebelum emas diamankan, polisi sempat dikelabui Hendrik. Dia berbohong emas itu sudah hilang saat disimpan di plafon rumah.
Dirkrumum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja saat menunjukkan emas yang digasak para perampok di Kota Medan. Foto: Dok. Istimewa
Ternyata emas itu masih utuh dan belum dijual karena ditanam di belakang rumah orang tuanya agar tak ada yang curiga.
Saat prarekontsruksi, Hendrik terpaksa ditembak mati karena melawan petugas. Ketiga tersangka lainnya pun juga sempat ditembak namun nyawanya tertolong.
ADVERTISEMENT
Dari para tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, di antaranya satu pucuk senjata api laras panjang merek leicester, satu pucuk senjata laras pendek jenis pistol rakitan, dan satu pucuk senjata api laras pendek revolver rakitan. Senjata itu didapat Hendrik dari daerah Aceh.