Suharso Monoarfa: Saya Fasilitator, Saya Mau Jadi Penyedot Debu

20 Maret 2019 23:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (tengah) berserta jajaran pengurus berfoto bersama pada pembukaan Mukernas III Dewan Pimpinan Pusat PPP di Bogor, Jawa Barat. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (tengah) berserta jajaran pengurus berfoto bersama pada pembukaan Mukernas III Dewan Pimpinan Pusat PPP di Bogor, Jawa Barat. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suharso Monoarfa resmi menjadi plt Ketum PPP menggantikan Romahurmuziy yang terjerat kasus KPK. Ia mengaku bersedia menjadi plt karena ingin merangkul kembali PPP, termasuk kubu Djan Faridz yang berseberangan.
ADVERTISEMENT
"Saya sebagai fasilitator, saya mau tarik semua masuk. Saya mau jadi penyedot, seperti penyedot debu, syuuuut gitu. Masuk jadi satu," kata Suharso di Hotel Seruni, Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/3)
Soal kubu Djan Faridz, Suharso mengatakan Djan merupakan temannya. Ia mengaku sudah meminta kepada Djan agar kembali bersatu.
Konferensi pers pasca pengukuhan Suharso Monoarfa menjadi Plt Ketum PPP. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
"Saya bilang kalau secara legal formal saya itu sudah selesai, tidak ada dua PPP itu, enggak ada. Bahwa secara kultural ada yang merasa belum bergabung, saya bilang dalam keadaan begini, ayo kita gabung," tambahnya.
Lebih jauh, Suharso membeberkan, ia sebenarnya tidak menawarkan diri sebagai ketua umum karena posisi tersebut seharusnya diisi oleh wakil ketua umum. Namun karena ada fatwa Mbah Moen, ia akhirnya bersedia menjadi ketua Umum.
ADVERTISEMENT
"Ini haknya di waketum, ya silahkan saja. Saya ini orang yang dilamar, mau atau tidak. Bukan orang yang menawarkan diri, no way," pungkasnya.