Siapa Sosok Chaplin yang Dimaksud Ferdinand Hutahaean?

3 Desember 2020 11:18 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ferdinand Hutahaean. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ferdinand Hutahaean. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eks politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, dilaporkan putri ke-3 Jusuf Kalla, Musjwira Kalla atau Ira atas cuitannya di Twitter soal Chaplin. Sosok Chaplin ini dianggap sebagai JK karena memiliki kesamaan dengan sosok kumisnya.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Ferdinand mengatakan sosok Chaplin yang dimaksud bukan JK. Meski demikian, Ferdinand masih belum mau menjelaskan secara detail siapa sosok yang ia yakini sebagai Chaplin.
"Apakah Chaplin (ini) Pak JK? Selalu saya jawab bukan, ini bukan Pak JK. Jadi soal pertanyaan siapanya nanti saya akan jelaskan secara detail," kata Ferdinand kepada wartawan, Kamis (3/12).
Dalam cuitannya, Ferdinand menyinggung soal Chaplin yang membawa uang sekoper ke Arab. Ia menjelaskan pernyataan soal membawa uang sekoper ke Arab itu sebagai kiasan tentang seseorang yang belum dia ketahui sosoknya, yang memiliki logistik untuk Pilpres 2024.
Jusuf Kalla. Foto: Dok. Istimewa
"Tapi yang jelas yang saya maksud di situ bukan menuduh Pak JK. Saya juga masih mencari siapa orang ini. Tetapi saya punya analisis melihat kenapa saya sebut karena melihat pergerakan kawan-kawan menjadi pemain politik utama," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Itulah kiasan-kiasan politik. Jadi bukan dalam makna benar seseorang berangkat ke Arab membawa koper segala macam. Tidak begitu," lanjutnya.
Ferdinand mengatakan akan menjelaskan siapa sosok Chaplin setelah memberikan keterangan kepada polisi. Menurut dia, ada kesalahpahaman soal sosok Chaplin ini.
"Saya pikir ini hanya sebuah kesalahpahaman, ya. Mungkin, ya, karena kemarin terlanjur riuh, ya, orang mempersepsikan sebagai Pak JK. Padahal saya menjelaskan berkali-kali tidak," ujarnya.
Muswira Kalla, putri Jusuf Kalla, di Bareskrim Polri, 2 Desember 2020 Foto: ANTARANEWS
Ferdinand mengatakan, sosok Chaplin ini memiliki logistik yang besar demi kepentingan politik di 2024. Meski ia belum tahu siapa sebenarnya sosok Chaplin ini, namun ia yakin si Chaplin yang dimaksud mencoba menggerakkan orang-orang tertentu di 2024.
"Analisis saya ada seseorang yang saya belum tahu siapa, punya logistik besar menggerakkan ini semua. Nah makanya saya memilih kata Chaplin. Sebagai kata pengganti seseorang, tidak mengasosiasikan pada tokoh politik tertentu. Saya menganalisis ada kekuatan besar, yang punya kekuatan besar itulah yang punya uang sekoper tadi. Ini kiasan yang saya pergunakan, bukan makna harafiah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Kenapa saya pilih Chaplin karena Chaplin ini kan juga sudah mati. Tidak akan bisa apa-apa kepada saya," pungkasnya.
Pada 4 November lalu, Ferdinand menulis di Twitternya terkait sosok Chaplin yang sedang mempersiapkan agenda politik 2020.
"Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya presiden akan sangat disibukkan oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan," tulis Ferdinand.