Serba-serbi Umrah Pakai Visa Jenis Apa Pun

1 Mei 2024 6:02 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah umrah di Masjidil Haram, Makkah, pada bulan Ramadan 2024. Foto: Dok. Kemenhaj Arab Saudi
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah umrah di Masjidil Haram, Makkah, pada bulan Ramadan 2024. Foto: Dok. Kemenhaj Arab Saudi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Arab Saudi menegaskan jemaah yang hendak menjalankan ibadah umrah boleh menggunakan visa apa pun. Aturan ini sebenarnya sudah cukup lama, namun kembali jadi perbincangan setelah Saudi mengunggah soal izin ini melalui akun X mereka para 24 April lalu.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan tersebut, Kementerian Haji Arab Saudi menekankan ibadah umrah bisa dilakukan oleh pemegang semua jenis visa, termasuk visa pribadi, keluarga, transit, tenaga kerja, hingga e-visa.
Lalu apa bedanya dengan visa umrah?
Menurut Konjen RI di Jeddah, Yusron Ambary, perbedaan antara visa umrah dengan visa wisata adalah sponsornya. Visa wisata, kata Yusron, bisa bersifat pribadi sehingga tak perlu sponsor. Sedangkan visa umrah ada sponsor dari perusahaan yang ditunjuk oleh Kementerian Haji Arab Saudi sebagai penanggung jawab atau istilahnya, muassasah.
"Buat kami ini sangat membantu. Dalam beberapa kasus di mana travel umrah di Indonesia menelantarkan jemaahnya di Saudi, maka perusahaan sponsor itulah yang bertanggung jawab untuk memulangkan jemaah kembali ke Tanah Air. Alhamdulillah prosesnya sudah berjalan dengan baik dalam penanganan kasus jemaah telantar," Yusron.
ADVERTISEMENT

Visa Ditolak karena Palsu

Jemaah umrah di Bandara Jeddah, awal Maret 2024 Foto: Twitter/@makkahregion
Yusron mengungkapkan, meski bisa menggunakan visa apa pun, namun masih ada kasus calon jemaah yang dilarang masuk ke Arab Saudi. Setelah dicek, rupanya yang jadi masalah adalah visa yang mereka gunakan ternyata palsu.
"Betul, disinyalir visanya palsu atau tidak terbaca sistem. Hingga hari ini sudah ada lebih dari 50 pemegang visa turis yang ditolak masuk," ucap Yusron.
Yusron berpesan kepada jemaah umrah untuk benar-benar memastikan keabsahan visa, baik visa umrah, wisata, atau kunjungan.

Dibatasi saat Musim Haji

Sejumlah calon jamaah haji melakukan lempar jumroh saat mengikuti bimbingan manasik haji di Al Mahmudah Training Centre, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (28/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Aturan soal bisa menggunakan visa apa pun untuk umrah ini tak berlaku di musim haji. Jelang musim haji, penggunaan visa untuk umrah akan dibatasi. Karena itu, Kemenag Indonesia mengimbau para jemaah yang hendak melaksanakan umrah jelang musim haji untuk menggunakan visa umrah.
ADVERTISEMENT
"Dalam penyelenggaraan ibadah haji yang sebentar lagi akan dilaksanakan dan jemaah haji Insyaallah akan terbang pada tanggal 12 Mei ini, ada beberapa kebijakan Arab Saudi yang hari ini berkaitan dengan umrah," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, Jaja Jaelani, kepada kumparan, Senin (29/4).
Salah satu kebijakan itu adalah pembatasan pengeluaran visa umrah hingga tanggal 23 Mei 2024. Para jemaah umrah diminta meninggalkan Saudi sebelum tanggal tersebut untuk menghindari masalah keimigrasian.
"Karena akan ada penutupan menjelang haji maka kami sarankan kepada para jemaah kalau melaksanakan umrah tentunya dengan menggunakan visa umrah. Bagi jemaah yang hari ini mungkin banyak mengajukan visa umrah sekarang memang sudah dibatasi. Sehingga yang bisa masuk ke tanah suci yaitu harus dengan visa umrah," jelasnya.
ADVERTISEMENT

Pengalaman Umrah Pakai Visa Transit

Jemaah umrah berdoa pada malam 29 Ramadan di Masjidil Haram Foto: Dok. gph.gov.sa
Nurreza Rachman, warga asal Jakarta, menceritakan pengalamannya umrah mandiri dengan menggunakan visa transit. Saat itu, pada Maret 2024 lalu, Reza berangkat bersama enam orang temannya dari berbagai daerah selama 10 hari.
"Penerbangan dengan rute Jakarta-Jeddah-Istanbul dengan Saudi Airlines. Dan kita melakukan ibadah umrahnya itu pada saat transit pulang," ucap Reza.
Tanggal 29 Maret Reza dan teman-temannya mendarat di Turki. Mereka berwisata selama 4 hari 3 malam. Setelah itu mereka kembali ke Indonesia dengan rute transit di Jeddah. Ada waktu transit selama 4 hari di Jeddah.
"Karena tadi kami menggunakan visa transit, artinya kita sebetulnya punya tujuan destinasi utama yang kami pilih saat itu adalah ke Istanbul. Jadi kami Alhamdulillah tidak hanya mendapatkan pengalaman ibadah umrahnya saja, tapi kami juga dapat kesempatan untuk berkunjung ke negara tujuan yang memang kami gunakan dalam penerbangan, yakni ke Turki," jelas Reza.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan umrah mandiri, kata Reza, biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah ketimbang lewat travel umrah. Hanya saja, Reza mengingatkan untuk memastikan keaslian visa dan mempersiapkan perencanaan perjalanan dengan detail agar umrah berjalan nyaman dan lancar.
"Perencanaan di awalnya total itu kurang dari Rp 20 juta. Kalau saya detailin menggunakan rincian, totalnya sekitar Rp 19,5 juta, yang di mana dari Rp 19,5 juta itu komponen terbesarnya tentu saja tiket pesawat, yang nominalnya mencapai Rp 11,5 juta atau sekitar 60% dari total biaya yang kemarin dikeluarkan," bebernya.