Serba-serbi Doni Monardo Diberi Gelar Doktor Honoris Causa Oleh IPB

28 Maret 2021 8:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Doni Monardo saat pemberian gelar doktor homoris causa oleh Institut Pertanian Bogor. Foto: IPB University
zoom-in-whitePerbesar
Doni Monardo saat pemberian gelar doktor homoris causa oleh Institut Pertanian Bogor. Foto: IPB University
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Letnan Jenderal (Letjen) TNI Doni Monardo tak kuasa menahan air matanya saat diberi gelar doktor honoris causa di bidang Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Sabtu (27/3) kemarin.
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB ini menerima gelar doktor kehormatan atas jasanya yang telah memberikan perhatian tinggi pada lingkungan
"Dalam kariernya selalu memberi perhatian yang tinggi terhadap pembangunan pertanian dalam arti luas serta melakukan tindakan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di mana pun beliau berada yang dilaksanakan dengan penuh dedikasi," kata Ketua Promotor Doktor Kehormatan Letjen Doni Monardo, Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin.
Doni dinilai merupakan satu-satunya perwira tinggi TNI yang sangat peduli di bidang lingkungan. Hal ini terlihat dari tindakan-tindakan yang telah dilakukan Doni selama masih aktif di TNI, seperti:
Doni Monardo meresmikan Rumah Sakit COVID-19 RSUD Ir. Soekarno di Kepulauan Bangka Belitung. Foto: Dok. BNPB
1. Meningkatkan kepedulian lingkungan;
2. Memobilisasi sumberdaya dan membangun jaring kerja kolaborasi;
3. Memulihkan dan merehabilitasi keanekaragaman hayati dan ekosistem;
ADVERTISEMENT
4. Membangun kolaborasi penegakan hukum;
5. Melakukan advokasi kebijakan.
"Tindakan tersebut dikembangkan otodidak oleh Letjen Doni Monardo sebagai respons terhadap berbagai tantangan kompleksitas, persoalan dan kebuntuan dalam atasi permasalahan lingkungan hidup yang dijumpai di wilayah tugasnya," ujar Hadi.
Pemberian gelar doktor kehormatan ini berdasarkan surat Keputusan Senat Akademik IPB Nomor 21/IT3/SA/PP/2020 tentang persetujuan pemberian gelar doktor kehormatan, doktor Honoris causa, kepada Letnan Jenderal TNI Doni Monardo.

Alasan IPB Beri Gelar Doktor Honoris Causa

Rektor IPB Arif Satria mengungkapkan beberapa alasan mengapa Doni Monardo diberi gelar honoris causa. Salah satunya terkait program yang berhasil Doni usung di sektor sumberdaya alam dan lingkungan meredam konflik di Maluku.
"Sumber daya alam dan lingkungan juga memiliki peran yang sama dalam proses perdamaian. Ini teoritik yang bisa jelaskan sumberdaya alam lingkungan dengan perdamaian, bahwa proses governance yang baik dalam pengelolaan lingkungan dan alam akan meredakan konflik," jelas Arif.
Pengukuhan Guru Besar Rektor IPB Arif Satria Foto: istimewa
Adapun program yang dimaksud adalah gagasan emas biru dan emas hijau yang digagas Doni Monardo saat menjabat sebagai Pangdam XVI/Pattimura.
ADVERTISEMENT
Gagasan Emas Biru merupakan program budidaya perikanan dengan mengajak peran serta masyarakat. Sedangkan Emas Hijau adalah program untuk mengembalikan kejayaan rempah rempah Maluku dalam bentuk budidaya lahan oleh masyarakat.
Arif juga menyinggung soal pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang adil. Menurutnya, diperlukan komitmen tinggi untuk menegakan kedaulatan di bidang pangan, energi, dan kesehatan dalam tujuan prinsip keberlanjutan di sektor lingkungan.
Semua itu dinilainya bisa dilakukan apabila memperkuat environmental leadership. Kepemimpinan lingkungan, kata dia, merupakan konsep penting dalam upaya prinsip-prinsip keberlanjutan di sektor lingkungan dan sumberdaya alam. Dan ini semua telah dilakukan oleh Doni Monardo.
"Di sinilah letak argumen mengapa IPB memberikan Doktor Kehormatan, Doktor Honoris Causa kepada bapak Letjen Doni Monardo berkaitan dengan isu-isu yang tadi saya sampaikan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Tim promotor gelar Doktor Kehormatan Letjen Doni Monardo adalah: Prof Dr Ir Hadi Susilo Arifin; Prof Dr Ir Widiatmaka; Prof Dr Ir Anas M Fauzi; Prof Dr Ir M H Bintoro; dan Dr Ir Soeryo Adiwibowo.

Doni Monardo Tak Kuasa Menahan Nangis

Letjen Doni Monardo menangis saat membacakan orasi ilmiah penerimaan gelar doktor honoris causa. Foto: IPB University
Usai disematkan gelar doktor honoris causa, Letjen Doni Monardo ikut menyampaikan orasi ilmiahnya. Orasinya dibuka dengan mengucapkan terima kasih kepada IPB yang telah memberikannya gelar doktor honoris causa.
Saat mengucapkan hal itu, Doni tak kuasa menahan air mata. Napasnya tiba-tiba berubah menjadi terisak dan tangisnya pecah.
"Saya akan mempertanggungjawabkan penghargaan dan kepercayaan yang diberikan IPB kepada saya ini," ujar Doni terisak. Doni terdiam sejenak.
Para audiens yang melihat momen ini langsung memberikan tepuk tangan kepada Doni. Momen yang sangat jarang terjadi melihat Ketua Satgas COVID-19 itu menangis.
ADVERTISEMENT

Cerita Benahi Sungai Citarum

Dalam perjalanan karier militernya, Doni Monardo sempat dilantik menjadi Pangdam III/Siliwangi pada 16 November 2017. Saat itu, ia banyak mendapatkan laporan perihal kondisi Sungai Citarum yang kotor.
"Saya menerima banyak laporan tentang Citarum sebagai sungai terkotor di dunia," cerita Doni.
Doni kemudian menceritakan bagaimana upayanya dalam 'membersihkan' Sungai Citarum. Doni bercerita, pertama kali memberikan pengarahan kepada staf di Makodam III/Siliwangi, ia menyinggung soal nama besar 'Siliwangi' dalam berbagai penugasan baik di dalam maupun luar negeri.
"Sayang jika nama besar itu hilang karena kita saat ini tidak peduli atas persoalan yang ada di depan mata, yaitu Citarum sebagai sungai terkotor di dunia," kata dia.
Sungai citarum. Foto: Faisal Rahman/kumparan
"Saya katakan bahwa pada seragam yang dikenakan prajurit Siliwangi ada simbol Harimau atau Maung. Jangan sampai karena kita tidak berbuat sesuatu, Maung Siliwangi berubah menjadi Meong Siliwangi," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Doni juga melaporkan kondisi Citarum kepada Presiden Jokowi pada 4 Desember 2017. Saat itu, Doni menyampaikan butuh payung hukum agar TNI bisa ikut membantu memulihkan ekosistem di Citarum.
Doni menceritakan, proses penuntasan Citarum diawali dengan pemeriksaan sampel air yang dipimpin oleh Kakesdam III Siliwangi, Kolonel Is Priyadi, yang hasilnya air Citarum mengandung logam berat seperti Timbal, Cadmium, serta bakteri Salmonella, Ecoli, dan Pseudomonas Areogonosa.
Setelahnya, ia menugaskan 20 orang Kolonel untuk mendata permasalahan dari hulu hingga hilir Citarum, sekaligus meminta masukan dari masyarakat bagaimana solusinya.
"Saya terinspirasi oleh Lao Tse, seorang filsuf China yang hidup semasa era Sun Tzu 500 tahun sebelum Masehi. Salah satu kutipan yang saya ingat adalah 'Temuilah rakyatmu. Hiduplah dan tinggalah bersama mereka. Berkaryalah dengan mereka. Mulailah dari apa yang mereka miliki. Sampai akhirnya mereka akan berkata 'kami telah mengerjakannya'," jelas dia.
ADVERTISEMENT

Potret Doni Monardo saat Muda Ikut Ditampilkan

Institut Pertanian Bogor menganugerahkan gelar doktor homoris causa kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo. Foto: BNPB
Hadi Susilo ikut memberikan orasi ilmiahnya saat pemberian gelar honoris causa kepada Doni Monardo. Di awal pemaparannya, Hadi menyampaikan riwayat hidup Doni saat memulai karier militernya hingga menjadi Kepala BNPB pada 2019.
Menariknya, ada potret Doni Monardo yang ditampilkan di samping panjangnya riwayat hidup sang jenderal bintang 3 itu. Terlihat potret Doni Monardo saat muda mengenakan kemeja dan jaket, berseragam TNI, Berbaret Merah Kopassus, berfoto bersama keluarga hingga mengenakan rompi BNPB.
Potret Doni Monardo. Foto: Dok. Istimewa
Potret Doni Monardo. Foto: Dok. Istimewa
Potret Doni Monardo. Foto: Dok. Istimewa