Seorang Pria Lakukan Teror Bom Palsu di Pesawat Demi Kencani Pramugari

21 Juli 2019 2:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah pesawat mendarat di bandara internasional Ngurah Rai. Foto: Sonny Tumbelaka / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah pesawat mendarat di bandara internasional Ngurah Rai. Foto: Sonny Tumbelaka / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pesawat maskapai Lufthansa terpaksa gagal terbang usai menerima telpon ancaman bom. Namun, ancaman itu ternyata palsu. Setelah diselidiki, motif pelaku yang menebar ancaman bom tersebut lantaran ingin berkencan dengan salah satu pramugari di pesawat itu.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, kejadian itu terjadi pada Kamis (18/7). Sejatinya, pesawat tersebut akan lepas landas dari Beograd, Serbia, menuju Frankfurt, Jerman.
Ancaman bom tersebut ditanggapi secara cepat oleh petugas di bandara. Pesawat dengan penumpang 130 orang dan lima awak penerbangan itu pun harus dievakuasi dari landasan pacu.
"Pagi ini pukul 06.00 seseorang tak dikenal menelepon dan melaporkan ada sebuah bom di pesawat tujuan Frankfurt," penjelasan Kementerian Dalam Negeri Serbia di hari tersebut
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Foto: Antara/Fikri Yusuf
Pihak kepolisian kemudian menggeledah pesawat tersebut. Hasilnya nihil. Tidak ditemukan adanya bom di sana.
Usai mengetahui bahwa ancaman tersebut palsu, petugas kepolisian setempat lalu mengusut pelaku dan berhasil ditangkap sehari berselang.
Di persidangan yang digelar Sabtu (20/7), pelaku yang berumur 65 tahun tersebut mengungkapkan bahwa upaya yang ia lakukan adalah cara pemungkas untuk dapat berkencan dengan sang pramugari. Sebab, kepada pengadilan, ia sebelumnya mengaku pernah bertemu dengan dua orang pramugari dan mengundang mereka untuk makan malam. Sialnya, ditolak.
ADVERTISEMENT
Pelaku mengakui bahwa ia tertarik kepada salah satu pramugari itu. Usai ajakan makan ditolak, ia kemudian mencari pramugari tersebut ke hotel. Namun, hasilnya nihil. Rangkaian upayanya berakhir dengan tindakan ancaman bom palsu agar pramugari tersebut tak pergi dari negaranya.