news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Selain Moeldoko, Siapa Saja Kader dan Eks Kader Demokrat yang Ingin Kudeta AHY?

2 Februari 2021 8:27 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap adanya gerakan yang berupaya mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat yang dilakukan oleh 5 orang.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu.
"Sedangkan yang nonkader partai adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan, yang sekali lagi, sedang kami mintakan konfirmasi dan klarifikasi kepada Presiden Joko Widodo," kata AHY dalam jumpa pers Senin (1/2) kemarin.
Pejabat itu belakangan diketahui adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang diungkap oleh Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Moeldoko lalu menggelar jumpa pers melalui virtual karena namanya disebut. Dalam rilis itu, Moeldoko tak membantah bertemu dengan kader Partai Demokrat, pun tak membantah soal terlibat dalam gerakan yang berupaya mengganti Ketum Partai Demokrat, AHY.
ADVERTISEMENT
"Saya mengingatkan sekali lagi jangan dikit-dikit istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, enggak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP," ucap Moeldoko Senin (1/2).

Lalu siapa 4 orang lain kader dan eks kader yang terlibat?

Nazaruddin dalam sidang kasus e-KTP Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Hanya ada satu nama mantan kader Partai Demokrat yang dipecat 9 tahun lalu yaitu Muhammad Nazaruddin. Eks Bendahara Umum Partai Demokrat itu dipecat pada Juli 2011 silam atau tepatnya sekitar 9 tahun lalu.
Kala itu, Nazaruddin dipecat oleh Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum karena terjerat kasus korupsi dan dianggap membebani partai, melanggar etika politik, serta melanggar AD/ART partai.
ADVERTISEMENT
Usai dibui, Nazaruddin bebas murni pada 13 Agustus 2020. Tetapi Nazaruddin sebenarnya sudah keluar dari penjara sejak 14 Juni 2020 melalui program cuti menjelang bebas (CMB).
Marzuki Alie usai diperiksa KPK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Satu kader tidak aktif sejak 6 tahun lalu diduga adalah mantan Sekjen Demokrat Marzuki Alie yang pernah menjadi Ketua DPR 2009-2014. Di Pileg 2014, Marzuki pernah menjadi calon anggota DPR RI Partai Demokrat dari daerah pemilihan DKI Jakarta III, namun gagal.
Usai perhelatan Pileg 2014, nama Marzuki Alie menghilang dari peredaran di internal Partai Demokrat. Dia tidak masuk dalam struktur kepengurusan DPP Partai Demokrat 2015-2020 yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setelahnya, nama Marzuki ramai dibincangkan media terkait kasus korupsi e-KTP.
ADVERTISEMENT
Anggota senior Partai Demokrat, Max Sopacua saat memimpin konferensi pers mengenai Partai Demokrat di Cikini, Jakarta, Kamis (13/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Informasi dihimpun, nama ini diduga merujuk pada eks Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua. Nama Max masih masuk dalam kepengurusan DPP Demokrat 2015-2020 sebagai Anggota Dewan Pembina, namun tidak lagi muncul di media seperti saat dia menjadi anggota DPR 2014-2019.
Pada Juni 2019, Max bersama pengurus Demokrat lain yaitu Ahmad Mubarok dan Ishak Yusuf, mengumumkan Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD). Max dkk mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) karena hasil Pemilu 2019 perolehan Demokrat dianggap merosot.
Lalu pada Desember 2020, Max mengumumkan bergabung dengan partai baru, Partai Esa Masyarakat Sejahtera (Emas) yang dipimpin Hasnaeni, dengan menanggalkan jaket Partai Demokrat.
Jhonny Allen Marbun Caleg DPR RI Partai Demokrat Dapil I Sumatera Utara. Foto: Agritama Prasetyanto/kumparan
Nama ini dari informasi dihimpun diduga Jhonny Allen Marbun. Dia bersama Max Sopacua menjadi Anggota Majelis Tinggi Demokrat periode 2015-2020. Namanya dikenal luas saat menjadi anggota DPR periode 2009-2014 dari Sumatra Utara. Di Pileg 2019 dia kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR dan lolos, kini duduk di Komisi V DPR.
ADVERTISEMENT
Namun, belum ada konfirmasi soal nama-nama di atas, kumparan masih mencoba menghubungi nama-nama tersebut dan pengurus DPP Partai Demokrat.