Sekelompok Napi di AS Berupaya Tertular Corona agar Bebas dari Penjara

12 Mei 2020 8:11 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penjara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penjara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi nekat dilakukan sekelompok napi di sebuah lapas di California, AS, demi bisa bebas dari penjara.
ADVERTISEMENT
Para napi di Castaic, utara Los Angeles, berupaya tertular virus corona dengan cara berbagi cangkir dan mengendus masker wajah yang digunakan sambil berkerumun bersama. Aksi para napi itu terekam dalam sebuah video.
Namun menurut Sheriff setempat, Alex Villanueva, upaya mereka untuk bebas tak berhasil.
"Entah bagaimana ada beberapa kepercayaan yang keliru di antara narapidana bahwa jika mereka dites positif ada cara untuk memaksa tangan kita dan entah bagaimana melepaskan lebih banyak tahanan dari penjara. Dan itu tidak akan terjadi," kata Villanueva seperti dilansir AFP, Selasa (12/5).
Villanueva mengatakan, akibat perbuatan tersebut, kini 21 napi telah dinyatakan positif corona. Mereka tidak akan dibebaskan melainkan harus menjalani karantina.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, cara nekat para napi tersebut terungkap ketika sipir penjara menyelidiki lonjakan kasus COVID-19 di balik jeruji besi, dengan hampir 40 persen dari mereka dipenjara di Los Angeles County.
Adapun saat ini Los Angeles County memiliki 11.700 narapidana. Lebih dari 5.000 narapidana telah dibebaskan sebelumya dalam tindakan pencegahan wabah corona di penjara.
Ilustrasi penjara. Foto: Pixabay
Rekaman video napi tersebut merupakan salah satu dari sekian video yang tengah diselidiki.
Villanueva menambahkan, pada video lain menunjukkan napi menyeruput air panas agar suhu tubuh mereka naik sebelum perawat memeriksa mereka. Upaya itu dilakukan untuk menirukan gejala demam yang biasanya dialami pasien corona.
*** (Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.