Sandiaga Uno Soroti Dampak Negatif Game Online Mengandung Kekerasan

3 Mei 2024 14:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno di acara Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar di Gedung Sapta Pesona pada Senin (11/12/2023). Foto: Dok. Kemeparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno di acara Weekly Brief With Sandi Uno yang digelar di Gedung Sapta Pesona pada Senin (11/12/2023). Foto: Dok. Kemeparekraf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menparekraf Sandiaga Uno menyoroti dampak dari game online dalam perkembangan ekonomi digital dan kreatif bagi anak-anak.
ADVERTISEMENT
Hal itu sesuai dengan diskusi dan kesepakatan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Dalam sebuah diskusi virtual Jakarta Future Forum pada Kamis (2/5/2024), Sandiaga menjelaskan dampak game online dapat menimbulkan kekerasan atau violence dan juga kecanduan bagi anak-anak. Sandiaga mendapatkan berbagai laporan dari para orang tua yang mengeluh anaknya kecanduan game.
“Pengalaman juga, tangan saya dipegang ibu-ibu di Bogor, menyampaikan anaknya kecanduan main game Free Fire, merusak masa depannya, Karena dia mulai pinjam uang dari teman-temannya, menghabiskan dana yang banyak,” kata dia.
Sandiaga mengatakan, pihaknya menunggu laporan kajian resmi tertulis dari KPAI dan LPAI terkait hal ini. Hal itu kemudian akan dikolaborasikan dengan Kemenkominfo.
ADVERTISEMENT
“Kita bangun ekonomi digital termasuk industri game, tapi ada dampak-dampak yang tidak kita inginkan ya dari game online. Salah satunya adalah kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur, saya mendapatkan keluhan dari KPAI dan LPAI, di mana ada satu game namanya Free Fire, yang menimbulkan kekerasan dan juga kriminalitas anak-anak di bawah umur,” ucap Sandiaga Uno.
“Kami mengkaji dan tunggu hasil kajian resmi dari KPAI kolaborasikan dengan Kemenkominfo,” ungkapnya.
Ilustrasi anak memakai gadget untuk bermain game. Foto: Shutter Stock
Dampak nyata game online mengandung kekerasan, kata dia, adalah membuat anak menjadi kecanduan kemudian mulai berutang pada teman-temannya. Hal ini, menurutnya, menjadi ancaman bagi visi misi Indonesia Emas 2045.
“Jika memang situasi yang mengharuskan kami lindungi anak-anak Indonesia, national interest kita menuju Indonesia Emas 2045, lindungi anak-anak kita dari pengaruh game dengan dampak negatifnya,” ucapnya.
ADVERTISEMENT

Ancam Blokir

Jika dampaknya semakin luas, kata Sandiaga, tak segan pemerintah akan melakukan pemblokiran. Hal itu demi menyelamatkan generasi penerus bangsa.
“Kami tak akan ragu-ragu termasuk pemblokiran game tersebut, jika memang situasi yang mengharuskan kami lindungi anak-anak Indonesia,” ujarnya.
“Kami kumpulkan sampaikan ke Kemenkominfo untuk mengambil tindakan selanjutnya,” jelasnya.
Ilustrasi game online. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Hal itu sesuai dengan aturan turunan dari Perpres 19 tahun 2024. Menurut Kementerian Parekraf, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional mendorong masa keemasan industri gim Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung penuh dan mengapresiasi terkait disahkannya Perpres Nomor 19/2024.
Disahkannya Perpres Nomor 19/2024 ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem dan industri game lokal di Indonesia. Mengingat, industri game Indonesia menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang tergolong kuat, tumbuh pesat, dan memiliki potensi sangat besar.
ADVERTISEMENT
Potensi industri game lokal di Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Faktanya, jumlah pemain di Indonesia mencapai 174,1 juta pada 2022, sedangkan menurut data dari Kemenkominfo, Indonesia memiliki persentase pemain game online terbanyak di Asia Tenggara, yakni sebesar 43%.
Berdasarkan data tersebut, tidak mengherankan jika Indonesia sukses menjadi pasar mobile game terbesar ketiga berdasarkan unduhan di Google Play.
“Saya dan Kemenkominfo lakukan tindakan tegas bahwa game ini tak merusak masa depan kita, tapi ada juga yang memperkaya kearifan lokal. Kami menunggu laporan resmi dari KPAI,” ujarnya.
"Sejauh ini baru game Free Fire yang mendapatkan sorotan tersebut. Sesuai dengan temuan saya saat kunjungan kerja di Jabar,” tutur Sandiaga.