Sandi Ingin Bentuk Unikop, Unicorn untuk Koperasi

23 Februari 2019 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres 02 Sandiaga Uno. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres 02 Sandiaga Uno. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres 02 Sandiaga Uno menyambangi Koperasi Srinadi di Desa Gelgel, Klungkung, Bali, Sabtu (23/2). Dalam sambutannya, ia mengatakan akan membentuk Unikop, satuan unit koperasi dengan skala besar, seperti unicorn.
ADVERTISEMENT
"Unikop akan dibentuk seperti unicorn. Tahu kan apa unicorn? Startup, usaha rintisan dengan nilai lebih dari satu trilun yang biasanya terkait dengan teknologi dan dunia maya. Kami akan jadikan Unikop, satuan unit koperasi dengan berbagai bentuk usaha, dengan nilai lebih dari Rp 1 triliun," ungkap Sandi di depan anggota dan pengurus koperasi. Unicorn merupakan julukan kepada startup yang memiliki nilai perusahaan lebih dari USD 1 miliar.
Menurut Sandi, koperasi di Klungkung bisa dijadikan contoh Unikop. Karena, kata dia, Koperasi Srinadi merupakan koperasi terbesar di Bali yang beroperasi sejak tanggal 14 Januari 1985. Ada sebanyak lebih dari 12.600 anggota yang terdaftar dengan aset lebih dari Rp 200 miliar.
Koperasi Srinadi memiliki sembilan unit usaha antara lain, simpan pinjam, grosir, swalayan, percetakan, konveksi, swalayan bangunan, supermarket, waterboom, bengkel, hingga radio (Srinadi FM).
ADVERTISEMENT
"Sudah banyak koperasi di Indonesia dengan aset ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Insyaallah, di bawah kepemimpinan Prabowo-Sandi, jika kami terpilih, melayani masyarakat Indonesia akan kita bentuk Unikop-Unikop baru. Usaha rintisan koperasi dengan nilai lebih dari satu triliun rupiah. Ini akan menyerap dan menciptakan tenaga kerja," kata dia.
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bertemu sejumlah petani kacang mete di Bali. Foto: Denita BR Matondang
Dalam safari politik di Bali ini, Sandi juga sempat bertemu dengan sejumlah petani kacang mete di Puri Agung, Karangasem. Dalam pertemuan itu, seorang petani kacang mete bernama Nengah Jeneh curhat kepada Sandi soal harga kacang mete terus jatuh.
Akibatnya, produksi dan promosi kacang mete ikut anjlok sehingga akhirnya membuat petani di Karangasem merugi.
"Produksi semakin menurun, Pak, harga kacang mete yang belum digelondong dulu sempat Rp 25 ribu, sekarang turun harga menjadi Rp 20 ribu. Tolong perhatikan kami, Pak," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sandiaga pun berjanji memenuhi permintaan para petani. Janji ini akan dimasukkan dalam program kerja sama antara pemerintah dan OK OCE. Rencananya, seluruh kegiatan mulai dari pelatihan, bimbingan, pengolahan, hingga promosi akan melibatkan kedua belah pihak.
Ia pun membandingkan produksi kacang mete di Indonesia dan Vietnam. Di Vietnam, kata Sandi, pendistribusian pupuk, obat-obatan, hingga teknik digital disebar dengan merata. Akhirnya, petani pun ikut menikmati hasilnya.
"Sebagai perbandingan di Vietnam, 2.000 kg per hektare, di Indonesia 200 kg per hektare. Di Vietnam pupuk dan obat-obatnya didistribusikan dengan lancar. Dikemas dengan baik, pengembangan antara pemerintah dan petani difasilitasi. Maka kami gerakan OK OCE, para pengusaha dan petani kacang mete. Saya juga ingin bekerja sama dengan Kadin karena Kadin inilah mitra pemerintah utuk menyejahterakan petani," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata Sandi, produksi kacang mete dari Bali sudah dikenal di Amerika Serikat hingga Eropa.
"Di New York, Bali cashew nut mahal sekali, padahal kemasannya kecil. Tapi saya dengar di sini malah harganya murah. Saya rasa pasar ekspor terbesar ke AS, Eropa, dan China kacang mete besar sekali. Permintaannya banyak, tinggal bagaimana mengelola," kata Sandi.
"Pokoknya kesejahteraan petani nomor 1. Kalau presidennya nomor 2," imbuhnya.