Saking Banyaknya Santri di Bondowoso Keracunan Makanan, Dinkes Tetapkan KLB

4 Juli 2023 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebanyak 112 santri di Ponpes Al Hasani, Kecamatan Jambersari Darus Sholah, Bondowoso mengalami keracunan massal pada Selasa (4/7/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sebanyak 112 santri di Ponpes Al Hasani, Kecamatan Jambersari Darus Sholah, Bondowoso mengalami keracunan massal pada Selasa (4/7/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 112 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hasani, Kecamatan Jambersari Darus Sholah, Bondowoso, keracunan makanan yang dikonsumsi dari pondok.
ADVERTISEMENT
Kabid Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P) Dinkes Bondowoso, Tuhu Suryono, mengatakan kejadian ini berawal saat sejumlah santri datang ke Puskesmas Kotakulon, Selasa pagi (4/7). Mereka mengeluhkan gejala yang sama, yaitu muntah hingga demam.
"Kemudian dilaporkan ke Dinkes sekitar pukul 10.00 WIB. Terus dilakukan olah TKP atau penyelidikan di tempat. Ternyata ditemukan sudah banyak temannya yang sakit," kata Tuhu kepada kumparan, Selasa (4/7).
Mengetahui hal tersebut, ratusan santri itu langsung dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan di Bondowoso. Terutama santri yang memiliki risiko penyakit.
"Karena sudah banyak [korbannya], semuanya yang ada risiko kami rujuk ke delapan puskesmas, tiga rumah sakit, satu klinik," ucapnya.
Sebanyak 112 santri di Ponpes Al Hasani, Kecamatan Jambersari Darus Sholah, Bondowoso mengalami keracunan massal pada Selasa (4/7/2023). Foto: Dok. Istimewa
Tuhu menyampaikan, diduga mereka mengalami keracunan makanan di dalam pondok pesantren. Namun, belum diketahui secara pasti makanan apa yang menyebabkan keracunan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Makanan yang dimakan di ponpes. Jadi kan anak santri ini makannya di dalam. Makanya untuk mencari penyebab mungkin ada beberapa sisa makanan kita ambil juga bawa ke lab untuk mencari penyebabnya," ujarnya.
Dari ratusan santri yang jadi korban, delapan orang diobservasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab sakitnya. Selain itu, 71 santri masih dirawat dan sisanya menjalani rawat jalan.
"Kalau posisi terakhir dari yang rawat inap 71, yang rawat jalan 41. Jadi 71 yang rawat inap perlu diobservasi dan lainnya 41 dipulangkan," terangnya.
Tuhu menambahkan, pihak Dinas Kesehatan Bondowoso akhirnya menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam kasus keracunan masaal ini.