Said Didu Minta Maaf Usai Dipolisikan Atas Dugaan Ujaran Kebencian ke Menag

23 Desember 2020 23:17 WIB
Muhammad Said Didu Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Said Didu Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, dilaporkan ke polisi atas cuitannya di Twitter @msaid_didu, yang diduga menghina Menag Yaqut Cholil Qoumas.
ADVERTISEMENT
Saat ini, cuitan tersebut sudah dihapus Said Didu. Lewat akun Twitternya, Said Didu juga menyampaikan permohonan maaf.
"Sehubungan dg adanya penafsiran thdp mention saya yg mengomentari pernyataan pak Qodari di yg saya baca di Media bhw "presiden butuh Menag yg keras kpd kelompok islam tertentu" yg saya komentari bhw terima kasih infonya bhw Bpk Presiden membutuhkan Menag spt itu," tulis Said Didu, Rabu (23/12) malam.
Dia menyampaikan tidak menyalahkan pihak mana pun atas cuitannya, apalagi kepada Gus Yaqut yang baru dilantik sebagai Menteri Agama.
"Krn mention saya tsb ditafsirkan seakan menuduh seseorang dan bermuatan SARA maka dalam waktu tidak terlalu lama mention saya tersebut saya hapus demi kebaikan bersama. Saya sama sekali tdk menuduh siapapun dlm mention saya tsb, apalagi Bpk Menag Yaqut Choli Quomas," kata Said Didu.
ADVERTISEMENT
"Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dg mention saya tersebut (yg saya sdh hapus bbrp waktu setelah saya tulis), saya mohon maaf. Terima kasih," tulisnya lagi.
Sebelumnya, Ketua PAC Ansor Jagakarsa bernama Wawan melaporkan akun Twitter @msaid_didu atas dugaan ujaran kebencian. Pelaporan Said Didu ke Bareskrim Polri ini tercatat di SPKT dengan nomor LP/B/0719/XII/2020/BARESKRIM per tanggal 23 Desember 2020.
“Isi Twitternya itu sudah di-screenshot mengenai bahwa bapak presiden inginkan Menag untuk menggebuk Islam. Ini kita bisa lihat ada ujaran kebencian juga terkait SARA. Yang kedua, tentang 207 KUHP penghinaan terhadap penguasa,” jelas Wawan kepada wartawan.
Adapun cuitan Said Didu yang diduga menghina Menag Gus Yaqut itu berisikan: "Terima kasih atas penjelasan mas Qodari. Akhirnya kami tahu bahwa Bpk Presiden inginkan Menag utk 'menggebuk' islam. Sekali lagi terima kasih." Kini, cuitan tersebut telah dihapus.
ADVERTISEMENT