Rumah Pendeta di Makassar Dilempar Bom Molotov, Pelaku Mantan Pegawai Gereja

19 September 2021 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
Rumah pendeta Lukas Dayung di jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, dilempari bom molotov, Minggu (19/9). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rumah pendeta Lukas Dayung di jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, dilempari bom molotov, Minggu (19/9). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Rumah milik pendeta Lukas Dayung (59) yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, dilempari bom molotov pada Minggu (19/9) dini hari.
ADVERTISEMENT
Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando mengatakan, pelaku merupakan mantan pekerja gereja bernama Gerardus Sado (46). Ia telah ditangkap di rumahnya di Perumahan Villa Park Makassar, Minggu (19/9).
"Hanya sekitar 4 jam pasca kejadian itu, pelaku juga sudah ditangkap," kata Lando kepada kumparan, Minggu (19/9).
Rumah pendeta Lukas Dayung di jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, dilempari bom molotov, Minggu (19/9). Foto: Dok. Istimewa
Aksi pelemparan bom molotov itu terjadi sekitar pukul 01.00 WITA. Saat itu, pendeta tengah istirahat. Tiba-tiba, ia mendengar ada letupan keras di atas rumahnya.
Saat dicek, ia melihat api telah berkobar. Ia dan istrinya langsung bergegas untuk memadamkan api tersebut.
"Api dengan cepat dipadamkan oleh korban sendiri," tambahnya.
Polisi langsung bergerak untuk menangkap pelaku pelemparan bom tersebut. Pelaku tak lain merupakan mantan pekerja gereja. Di hadapan petugas, pelaku mengakui perbuatan tersebut.
Rumah pendeta Lukas Dayung di jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, dilempari bom molotov, Minggu (19/9). Foto: Dok. Istimewa
"Pelaku memasukkan bensin ke kantong plastik. Kemudian, plastik berisi bensin itu dimasukkan ke dalam teras rumah melalui celah pagar. Setelah itu, dibakar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tidak ada korban akibat peristiwa ini. Hanya saja, api membakar bagian belakang sepeda motor Suzuki milik korban yang diparkir di garasi.

Motif pelaku

Lando menambahkan Gerardus kenal dengan korban karena pernah bekerja di Gereja Toraja Makassar Timur. Ia bekerja sebagai petugas kebersihan.
Akan tetapi, Gerardus belakangan ini dipecat dari pekerjaannya. Ia menuding pemecatan itu karena fitnah yang dilakukan oleh Lukas. Merasa sakit hati, ia balas dendam dengan melempar bom molotov ke rumah korban.
Rumah pendeta Lukas Dayung di jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, dilempari bom molotov, Minggu (19/9). Foto: Dok. Istimewa
"Pelaku sakit hati difitnah di gereja dan dipecat dari pekerjaannya. Jadi, pelaku ini balas dendam, melempari bom molotov," imbuhnya.
Atas perbuatannya, pelaku kini diamankan di Polsek Tamalanrea untuk proses hukum lebih lanjut.