RSUP Dr Sardjito Tak Temukan Pembentukan Kristal di Pasien Gagal Ginjal Akut

26 Oktober 2022 0:23 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito dr. Kristia Hermawan M.Kes. Sp.A  menjelaskan belasan anak gagal ginjal akut di Sardjito tak memiliki riwayat konsumsi obat sirop ber-EG dan DEG yang dirilis BPOM, Selasa (25/10). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito dr. Kristia Hermawan M.Kes. Sp.A menjelaskan belasan anak gagal ginjal akut di Sardjito tak memiliki riwayat konsumsi obat sirop ber-EG dan DEG yang dirilis BPOM, Selasa (25/10). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
RSUP Dr Sardjito telah memeriksa 3 sampel pasien gagal ginjal akut pada anak. Hasilnya, tidak ditemukan adanya pembentukan kristal pada tubulus ginjal pasien.
ADVERTISEMENT
"Tidak ditemukan kristal di tubulus ginjal (ketiga pasien)," kata Pakar Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito dr. Retno Palupi B.Med. Sc., M.Epid., M.Sc., Sp.A(K) di RSUP Dr Sardjito, Selasa (25/10).
Hasil biopsi atau pengambilan sampel jaringan ginjal mengarah pada temuan nekrosis tubular akut yang umum didapati pada kasus pasien inflamasi atau mengalami infeksi berat.
"Hasil biopsi ini, tiga hasil ini umumnya ditemukan pada pasien yang terindikasi atau terjadi peradangan seperti umumnya. Jadi tidak ada khas seperti kristal atau endapan toksitasi secara umum yang kami dapatkan," katanya.
Dijelaskan bahwa yang dialami pasien adalah adanya gangguan tubulus ginjal atau pipa-pipa ginjal di mana mengalami nekrosis atau kematian jaringan dan degenerative atau kerusakan jaringan tubulus.
ADVERTISEMENT
"Secara keseluruhan pasien ini mengalami peradangan yang hebat. Bisa disebabkan oleh infeksi, virus, bakteri peradangan lain ya. Artinya masih banyak kemungkinan. Kemungkinan-kemungkinan itu masih banyak," katanya.
Namun, apakah investigasi yang dilakukan RSUP Sardjito itu menunjukkan bahwa penyebab gagal ginjal bukan karena etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi batas dalam kandungan obat sirop, Retno mengatakan bahwa investigasi ini masih belum konklusif.
Dia masih menunggu hasil uji lab sampel yang telah dikirim ke pusat.
"Kami belum dapat informasi dari lab yang ditunjuk, jadi kami mengirimkan beberapa sampel belum dapat laporannya (hasilnya). Jadi itu masih belum konklusif," katanya.
Pasien penderita gagal ginjal sedang menjalani perawatan di RSUD Zainoel Abidin. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Sedangkan Dokter Spesialis Anak RSUP Dr Sardjito dr. Kristia Hermawan M.Kes. Sp.A yang juga turut menangani gagal ginjal pada anak mengatakan bahwa kristal pada pipa ginjal terbentuk apabila ada senyawa atau zat asing.
ADVERTISEMENT
Jika ada kadar EG dan DEG yang kadarnya di atas ambang batas, maka akan terbentuk kristal di pipa ginjal.
"Jadi misalnya zatnya itu disampaikan ada kasus di mana ada keracunan metabolit dari EG atau DEG ini akan ada zat yang kadarnya tidak normalnya ada di situ dia akan terlalu banyak. Ketika terlalu banyak dengan keasaman apa namanya cairan yang ada di situ misalnya sudah terlalu asam akan mendukung untuk pembentukan kristalnya tadi," katanya.
"Nah kalau ada kristal terbentuk di situ yang bentuknya tajam dia akan melukai dinding-dinding dari pipanya sehingga dia akan membuat kerusakan (ginjal). Namun dari hasil biopsi tadi yang disampaikan dokter Retno dari yang kami kerjakan 3 pasien itu 1 tidak membutuhkan cuci darah dan 2 masih membutuhkan cuci darah itu, kami tidak menemukan kristal tadi," jelasnya.
Infografik Fase Anak Gagal Ginjal Misterius. Foto: kumparan
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan mekanisme kerusakan yang terjadi tidak dari pembentukan kristal.
ADVERTISEMENT
Termasuk jika ada jenis kerusakan lain akibat metabolit EG dan DEG ini atau ada sebab lain menyebabkan gangguan ginjal.
"Kalau untuk memastikan penyebabnya ke arah mana, kita membutuhkan kumpulan dari beberapa pemeriksaan selain dari biopsi juga pemeriksaan toksikologi yang kami sampai hari ini belum menerima hasilnya (sampel yang dikirim ke pusat)," ucap dia.
"Tapi untuk kondisi dapatkan dari jaringan ginjalnya adalah kerusakan di tubulus di saluran untuk menyalurkan air kencing itu. Bukan pada bagian dari yang menyaring atau saringan yang menyaring darah di ginjal," tutup Hermawan.