Rosmini, Pengemis Rp 1 Juta yang Viral Warga Bandung, Terindikasi ODGJ

29 April 2024 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rosmini (tengah) saat diamankan Satpol PP dan Dinas Sosial. dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rosmini (tengah) saat diamankan Satpol PP dan Dinas Sosial. dok Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengemis bernama Rosmini yang sempat viral di media sosial sudah diamankan Satpol PP dan Dinas Sosial, Kota Bogor, Minggu (29/4) kemarin. Saat mengemis, Rosmini memaksa dan tak mau pergi bila tak diberi uang Rp 1 juta.
ADVERTISEMENT
Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bogor Suhartini mengatakan, setelah dilakukan evakuasi dan di assessment, pengemis yang meminta uang hingga Rp 1 juta itu terdeteksi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Kita kan kemarin assessment kondisi beliau masih dalam depresi dan indikasi gangguan jiwa, jadi apa yang disampaikan tidak bisa dipertanggungjawabkan," katanya saat dihubungi, Senin (29/4).
Petugas dinsos lalu membawa Rosmini ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) Kota Bogor untuk menjalani perawatan dan pemeriksaan kejiwaan.
"Untuk hasilnya biasanya 2 minggu sampai 18 hari. Nanti dikembalikan ke kami dan akan lanjutkan untuk reunifikasi dengan keluarga dilakukan penyulusuran sampai tuntas,"ucapnya.
Bila RSMM tidak menyatakan ODGJ maka akan dilakukan assesment ulang oleh Dinsos Kota Bogor.
ADVERTISEMENT
"Nanti setelah sembuh kita assessment ulang, nanti dicocokkan dengan data, nanti ada pelayanan geometik ke Disdukcapil melalui iris mata yah," katanya.
Warga Kabupaten Bandung
Suhartini mengatakan Rosmini merupakan warga Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Apakah Rosmini masih memiliki keluarga atau tidak, pihaknya masih belum bisa memastikan.
"Untuk saat ini keterangan belum bisa dipastikan, jadi kita masih masukan dalam orang telantar dulu," ucapnya
Jika tidak ada keluarga yang mengakui atau semua keluarga sudah meninggal dunia, Rosmini rencananya akan ditempatkan di panti.
"Biasanya kita titipkan ke panti, artinya layanan kami sampai tuntas reunifikasi keluarga atau titipkan panti. Karena kalau kayak gitu pasti kembali ke jalan," ucapnya.