Retno Siapkan Evakuasi WNI Jika Situasi Timur Tengah Memburuk

3 Mei 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan bilateral mereka dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada 18 April 2024. Foto: Yasuyoshi CHIBA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan bilateral mereka dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada 18 April 2024. Foto: Yasuyoshi CHIBA / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menlu Retno Marsudi mempersiapkan evakuasi WNI di Timur Tengah jika kondisi kawasan tersebut memburuk. Saat ini ada ribuan WNI yang berada di wilayah rawan di Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Eskalasi krisis di Timur Tengah nampak dalam sebulan terakhir. Saling serang antara Israel dan Iran serta belum usai perang di Gaza merupakan serangkaian krisis yang terjadi di kawasan itu.
Retno bahkan mengakui bahwa situasi di kawasan Timur Tengah begitu dinamis di tengah upaya meredakan ketegangan dilakukan berbagai pihak, termasuk Indonesia.
"Kita juga harus mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan terhadap WNI," kata Retno pada Kamis (2/5) di Turki.
Demi mempersiapkan upaya perlindungan WNI, Retno menggelar pertemuan dengan sejumlah kepala perwakilan RI di wilayah rawan Timur Tengah pada Kamis (2/5) di Ankara, Turki. Retno berada di Ankara untuk bertemu sejumlah menteri di Turki.
Lewat pertemuan tersebut, Retno mendapat informasi mengenai seberapa banyak WNI yang tinggal di wilayah rawan konflik Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
"Khusus mengenai pelindungan WNI, berdasarkan catatan, jumlah WNI yang tinggal di wilayah rawan konflik antara lain adalah sebagai berikut, Yordania: 1.524 WNI, Tepi Barat dan Israel: 131 WNI, Mesir: 15.708 WNI, Lebanon: 217 WNI dan 1.232 personel Satgas UNIFIL, Suriah: 2.361 WNI, Irak: kurang lebih 796 WNI, Yaman: 4.866 WNI," jelas Retno.
"Kita bahas mengenai persiapan evakuasi jika situasi memburuk. Persiapan matang selalu diperlukan dan menjadi utama sehingga kita tidak tergagap jika situasi memburuk," tegas Retno.