Respons Muhadjir soal Isu Rektor Ditekan Buat Video Apresiasi Jokowi

7 Februari 2024 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/12). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/12). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, memberikan tanggapan soal bermunculannya video apresiasi terhadap kinerja Presiden Jokowi dari sejumlah civitas academica di sejumlah kampus. Mereka diduga 'diarahkan' oleh aparat kepolisian untuk membuat video pernyataan itu.
ADVERTISEMENT
Muhadjir mengatakan aparat keamanan di wilayah tidak bertujuan untuk mengarahkan pihak kampus melainkan hanya menjalin komunikasi semata. Menurut dia, hal tersebut merupakan fenomena yang wajar mengingat intensitas politik menjelang hari pencoblosan sudah meningkat.
"Dalam situasi berintensitas tinggi seperti saat ini aparat keamanan daerah pasti menjalin komunikasi dengan kelompok-kelompok strategis di wilayahnya. Termasuk kampus. Saya kira itu komunikasi biasa saja bukan pengarahan," kata dia ketika dikonfirmasi pada Rabu (7/2).
"Teman-teman yang membuat pernyataan dengan mengatasnamakan almamater tertentu pasti juga menjalin komunikasi dengan pihak luar," lanjut dia.
Muhadjir pun menilai apresiasi ataupun kritik yang diberi ke Jokowi merupakan bentuk dari kebebasan akademik. Dia menilai kritik ataupun apresiasi merupakan hal yang wajar.
"Berbagai pernyataan dari beberapa kampus akhir-akhir ini, itu adalah bentuk manifestasi kebebasan mimbar akademik," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Rektor Universitas (Unika) Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto, menceritakan bahwa pada Jumat (2/2) ia dihubungkan oleh polisi dari Polrestabes Semarang yang kemudian memintanya membuat video apresiasi terhadap Presiden Jokowi.
Selain itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Masrukhi, menjadi salah satu pejabat kampus yang membuat video tentang pemilu damai. Ia kemudian menceritakan awal-awal pembuatan video itu pun berasal dari permintaan Polres.