news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rapid Test: 443 Warga di Desa Abuan, Bali, Positif Corona

30 April 2020 17:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rapid test. Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rapid test. Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Sebanyak 2.640 warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kabupaten Bangli, Bali, menjalani rapid test virus corona. Hasilnya, sebanyak 443 orang dinyatakan reaktif positif virus corona.
ADVERTISEMENT
443 orang tersebut kini menjalani tes swab PCR sembari karantina mandiri selama 14 hari. Jika hasilnya positif, mereka akan dijemput Satgas COVID-19 dan dibawa ke rumah sakit rujukan corona.
"Hari ini sudah 1.120 yang dirapid, yang reaktif (postif virus corona) 443 orang," kata Bupati Bangli, I Made Gianyar, saat dihubungi, Kamis (30/4).
Rapid test di Desa Abuan digelar setelah sebelumnya ada 8 warga dinyatakan positif virus corona dari hasil test swab. 8 warga itu terinfeksi corona dari seorang pekerja migran Indonesia (PMI).
Dari hasil rapid test ini, Pemkab Bangli memutuskan memperketat aktivitas warga Banjar Serokadan. Banjar merupakan wilayah administratif setingkat rukun warga (RW).
Ilustrasi rapid test. Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Salah satu perketatan yakni mewajibkan 2.640 warga Desa Abuan melakukan karantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing. Warga Desa Abuan diminta tak melakukan aktivitas di luar rumah kecuali mendesak, ini misalnya memberi makan ternak dan panen. Sementara, warga yang terdesak aktivitas di luar harus beraktivitas dengan standar protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Untuk penertiban, Pemkab akan berkoordinasi dengan pecalang (aparat keamanan desa adat) hingga aparat TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan di akses ke luar dan masuk Banjar Serokadan. Warga yang tak berkepentingan mendesak dilarang keluar atau masuk.
Pemkab Bangli telah membuka dapur umum membantu kebutuhan logistik warga. Tim Satgas COVID-19 Bangli juga akan mengantarkan kebutuhan logistik tiga kali sehari ke rumah warga.
Gianyar menampik upaya yang ditempuh ini merupakan karantina wilayah atau lockdown. Ia menjelaskan tindakan yang dilakukan berupa memperketat jarak sosial, bukan menutup akses warga secara total.
"Ini kan tidak menutup (wilayah), yang begini ini kan diakibatkan warga tidak displin. Sekarang disiplinkan untuk menjalankan physical distancing. Kalau dulu berdasarkan kesadaran diri, ini kita atur petugas di lapangan. Ini bukan menutup ya, sosial distancing diperketat," kata dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Gianyar, upaya tersebut cukup efektif memutus rantai penyebaran virus corona. Dia enggan berkomentar lebih jauh terkait rencana pengajuan PSBB.
"Sampai saat ini, itu akan sudah ada keterbatasan mengikuti aturan. Kalau PSBB itu (keputusan) Pak Gub, dan enggak boleh ada lockdown. Ini cara paling efektif mencegah penularan," tegas Gianyar.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.