Rangkum 23 Desember 2017: Tio Pakusadewo Hingga 5 WNI Terduga Teroris

23 Desember 2017 7:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selamat pagi, pembaca setia kumparan! Untuk menemani awal akhir pekanmu kali ini, kami sudah rangkum 4 berita pilihan yang terjadi sepanjang Jumat, 22 Desember 2017. Nah, sebelum berlibur kemana-mana, bekali diri dulu dengan berita pilihan kami, biar tetap up to date. Yuk, langsung saja cek list berikut.
ADVERTISEMENT
1. Tio Pakusadewo Terciduk Kembali Gunakan Narkoba
Tio menyampaikan penyesalan (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Aktor senior Tio Pakusadewo ditangkap oleh satuan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Dia diciduk di kediamannya di kawasan Bangka Raya Kemang, Jakarta Selatan pada Selasa (19/12). Saat penangkapan, pria berusia 54 tahun itu cukup kooperatif dan tidak melakukan perlawanan.
Dari penggeledahan di lokasi, polisi berhasil menyita tiga klip sabu seberat 1,06 gram, dan cangklong habis pakai. Tio mengaku membeli sabu itu dari seseorang berinisial V seharga Rp 1,3 juta. Saat ini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap orang yang menjual sabu tersebut.
Dalam rilis kasus narkoba yang digelar di Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Jumat (22/12), Tio buka suara terkait penangkapannya. Dia meminta maaf dan mengajak semua orang yang masih memakai narkoba untuk segera berhenti. "Saya bersalah dan menyesali apa yang sudah terjadi. Sekaligus saya mengajak siapapun yang memakai narkoba untuk segera berhenti. Saya adalah contoh, contoh yang tidak perlu diikuti dan tidak perlu diulangi lagi. Terima kasih," ujar Tio.
ADVERTISEMENT
2. 5 WNI Terduga Teroris Ditangkap di Malaysia
Ilustrasi teroris (Foto: Thinkstock)
Polis Diraja Malaysia mengakui telah menangkap 20 orang terduga teroris dalam rentang waktu 30 November 2017 hingga 15 Desember 2017. Lima di antaranya adalah warga negara Indonesia.
Selain itu, ada empat WNI yang juga ditangkap di Sabah, Malaysia pada 4 Desember 2017. Polisi Malaysia menduga para terduga teroris ini masuk dari Indonesia ke negaranya secara ilegal dari Tarakan. "Mengumpul dana di Malaysia sebelum berlepas ke Syria," kata Kepala Polis Negara Malaysia Tan Sri Dato Sri Mohamad Fuzi bin Harun dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Jumat (22/12).
Penangkapan lima WNI ini sudah diketahui Polri. Proses deportasinya ke Indonesia pun sudah dilakukan. Sebelumnya, pada Senin (18/12), Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan kelima orang terduga teroris yang ditangkap di Malaysia diduga terlibat dalam aksi teror yang berbeda.
ADVERTISEMENT
3. Metro Mini Tabrak 2 Pengendara Ojek Online
Kecelakaan metro mini di kawasan Keb.Lama (Foto: Dok. Ato)
Sebuah Metro Mini 69 jurusan Blok M - Ciledug menabrak dua pengendara ojek online, yaitu pengendara Go-Jek dan pengendara Grab. Kejadian itu terjadi pada Jumat (22/12) sekitar pukul 10.00 WIB di bawah flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Menurut keterangan saks mata, kecelakaan terjadi karena Metro Mini yang dalam kecepatan tinggi mencoba menghindari kecelakaan di jalurnya. Salah satu pengendara ojek online tewas di tempat usai terseret sepanjang 10 meter. "Yang meninggal driver Go-Jek. Kalau yang satu lagi driver Grab kritis dan dibawah ke RS Muhammadiyah," kata Jamal, salah satu saksi mata.
Akibat peristiwa ini, sopir Metro Mini nyaris dihakimi massa sesaat setelah kejadian. Beruntung, warga yang ada di lokasi mengamankan sang sopir di sebuah kantor tak jauh dari lokasi kejadian. "Untung buru-buru diamanin. Kalau enggak habis paling. Orang langsung banyak datang dari arah Taman Puring sampai arah Cileduk," kata seorang pengemudi Go-Jek Rudi, di lokasi, Jumat (22/12).
ADVERTISEMENT
4. Anak Setya Novanto Bungkam Usai Diperiksa KPK
Putra Setya Novanto, Rheza Herwindo. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
Penyidik KPK memeriksa putra Setya Novanto, Rheza Herwindo, hampir selama 9 jam. Rheza diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Pada saat keluar gedung KPK, Rheza hanya berjalan tanpa memberikan komentar apapun. Sama seperti ayahnya, ia hanya tersenyum saat ditanyakan terkait materi pemeriksaannya. Termasuk dugaan keterlibatannya sebagai salah satu pemegang saham peserta lelang proyek e-KTP.
Sebelumnya, Setya Novanto sudah terlebih dahulu menyelesaikan pemeriksaan. Namun ia pun tidak berkomentar apapun saat dikonfirmasi soal pemeriksaannya itu. Setya Novanto hanya tersenyum dan langsung bergegas masuk ke dalam mobil tahanan.
Baca Rangkum lainnya di sini.