news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Qodari: Penanganan COVID-19 Lebih Mudah karena Prabowo di Dalam Pemerintahan

22 Oktober 2021 19:45 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
Penasihat Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo 2024, M. Qodari, mengungkapkan kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini salah satunya karena hadirnya Prabowo Subianto di kabinet Indonesia Maju.
ADVERTISEMENT
Qodari menyebut Jokowi tepat meminang Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Apalagi dalam masa pandemi COVID-19 ini Prabowo dinilai 'ikut andil' dalam capaian penanganan krisis, salah satunya vaksinasi corona.
"Dari survei-survei yang ada ternyata kesediaan divaksin dipengaruhi oleh pilihan presiden. Proporsi orang yang memilih Prabowo, yang bersedia divaksin sebagai muncul dari hasil survei lebih rendah dari yang pilih Jokowi," jelas Qodari dalam diskusi 'Evaluasi Kinerja 2 + 5 Tahun Pemerintahan Jokowi' secara virtual, Jumat (22/10).
Ia kemudian menyoroti kondisi ini terjadi ketika Prabowo sudah masuk ke dalam pemerintahan. Qodari mengaku tak bisa membayangkan seperti apa capaian vaksinasi apabila Ketua Umum Partai Gerindra itu masih sebagai oposisi.
"Itu dalam kondisi Prabowo sudah di dalam pemerintahan. Gimana kalau Prabowo di luar dan katakanlah sikapnya sangat oposisi, pernyataan-pernyataannya selalu kontra. Saya haqqul yaqin bahwa penanganan COVID, khususnya proses vaksinasi, akan jauh lebih sulit dibandingkan dengan situasi kondisi sekarang ini," tutur dia.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto usai meninjau kapal selam di hanggar PT PAL Indonesia di Surabaya, Rabu (2/6/2021). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Tak hanya soal vaksinasi, Qodari juga menyebut kehadiran Prabowo di dalam pemerintahan dengan kebijakan publik dalam penanganan pandemi COVID-19 saling berkaitan.
ADVERTISEMENT
"Jokowi itu pintar, ketika dia benar, ketika dia merangkul Prabowo. Saya enggak bisa bayangkan kalau hari ini Prabowo enggak ada di pemerintahan, betapa sulitnya dalam melakukan kebijakan-kebijakan publik terutama soal penanganan pandemi COVID-19," tutup Direktur Eksekutif Indo Barometer itu.
Kesediaan masyarakat divaksinasi corona yang dikaitkan dengan tokoh tertentu sudah terlihat dari hasil survei sejumlah lembaga. Misalnya, lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam survei yang dilakukan 23-26 Maret 2021 menempatkan Prabowo sejajar dengan tenaga kesehatan sebagai tokoh yang bisa meningkatkan kesediaan masyarakat menerima vaksinasi corona.
"Dokter adalah tokoh yang punya pengaruh paling positif menaikkan intensi warga melakukan vaksinasi, selanjutnya Prabowo. Intensi warga untuk melakukan vaksinasi jika tahu bahwa dokter dan Prabowo sudah divaksin masing-masing mencapai 74 persen dan 73 persen, lebih tinggi dibanding warga pada kelompok kontrol 62 persen," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam keterangannya, Senin (29/3).
ADVERTISEMENT
Deni menjelaskan, survei yang dilakukan SMRC menunjukkan kesediaan melakukan vaksinasi di kalangan pemilih Prabowo sebenarnya hanya 46 persen. Jauh di bawah pemilih Jokowi pada pilpres lalu sebesar 71 persen.
Namun, jika mereka melihat Prabowo sudah divaksin, persentase pemilihnya yang mau divaksin meningkat menjadi 67 persen.
================
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews