PT PPLI Buka Suara Soal Bocornya Limbah B3 yang Bikin Warga Mual dan Pusing

20 Maret 2021 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melakukan mediasi dengan perwakilan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Warga melakukan mediasi dengan perwakilan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) akhirnya buka suara terkait aksi protes warga sekitar pabrik yang terletak di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor karena terganggu dengan aroma limbah B3 sejak Jumat (19/3).
ADVERTISEMENT
Humas PT PPLI, Ahmad Farid, menyampaikan pihaknya tidak menemukan kebocoran. Namun sesuai dengan SOP perusahaan, pabrik tersebut akan berhenti beroperasi sampai menemukan penyebabnya.
"Kami masih mencari tahu bagaimana aroma limbah tersebut sampai ke pemukiman warga, kami di dalam juga interview dengan KLH dan DLH Bogor," tuturnya kepada kumparan, Sabtu (20/3).
Ahmad menyampaikan, pihaknya akan memulai investigasi sampai Senin (22/3) mendatang.
Ke depannya, jika terbukti aroma pabrik yang mengakibatkan warga mual dan pusing hingga binatang mati, maka PT PPLI akan bertanggung jawab penuh.
"Sebenarnya, ada tuntutan, tidak ada tuntutan kita memang harus bertanggung jawab. Itu undang-undang lingkungan seperti itu," imbuhnya.
Menurut Ahmad, kejadian ini baru pertama kali terjadi. Sebelumnya aroma limbah memang tercium dan bau namun tidak mengakibatkan warga mual dan pusing hingga separah ini.
ADVERTISEMENT
"Kalau bau memang tiap hari ada. Karena memang kita mengolah limbah ya. Cuma kalau kondisi seperti ini saya rasa baru hari ini ya. Sebelumnya memang bau," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga sekitar pabrik melakukan aksi demo lantaran tak kuat menahan aroma limbah yang seperti bangkai tikus.
Salah seorang warga, Yulianti (42), yang rumahnya di Jalan Raya Kedep, yang jaraknya sekitar 4,7 kilometer dari tempat pengelolaan limbah itu itu bahkan mencium bau tak sedap seperti bangkai tikus.
"Jadi mulai baunya sekitar jam 9 pagi. Karena enggak pada kuat bau akhirnya warga banyak ke sana mau demo," ujar Yulianti yang juga sempat ikut demo di depan kantor PPLI, Jumat (19/3).
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT