PSBB Transisi Jakarta Fokus Tekan Kasus Corona Usai Libur Natal-Tahun Baru

4 Januari 2021 9:27 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berolahraga di bagian luar Stadion Utama, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Warga berolahraga di bagian luar Stadion Utama, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Jakarta masih harus menjalani PSBB transisi hingga 17 Januari mendatang. Dalam perpanjangan PSBB transisi ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan fokus mengantisipasi lonjakan kasus pascalibur Natal dan Tahun Baru.
ADVERTISEMENT
"Pada perpanjangan PSBB Masa Transisi kali ini fokus Pemprov DKI yakni menekan penambahan kasus, salah satunya yang diakibatkan libur Natal dan Tahun Baru 2021," kata Anies dalam keterangan resmi Pemprov DKI, Senin (4/1).
Fokus antisipasi usai libur Natal dan Tahun Baru dilakukan dengan upaya 3T (testing, tracing, treatment). Sehingga kasus aktif bisa segera diidentifikasi melalui testing dan tracing. Kemudian secepat mungkin dilakukan treatment jika ditemukan kasus positif usai berlibur.
Warga melewati mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
"Kami memutuskan untuk memperpanjang PSBB Masa Transisi hingga 17 Januari 2021. Kami di pemerintahan akan konsisten jalankan 3T yakni testing, tracing, treatment. Sedangkan masyarakat jalankan disiplin 3M agar dampak penyebaran COVID-19 dapat kita tanggulangi bersama, terlebih setelah libur Natal dan Tahun Baru,” kata Anies.
ADVERTISEMENT
Adapun saat ini persentase total kasus aktif corona di Jakarta terus naik. Pada 2 Januari 2021, kasus aktif di Jakarta mencapai 15.471 kasus atau meningkat 18 persen. Dua pekan sebelumnya yakni kasus aktif corona di Jakarta ada di posisi 13.066 kasus pada 20 Desember 2020.
“Kenaikan persentase kasus aktif ini patut kita waspadai bersama terlebih pascalibur Natal dan Tahun Baru 2021 yang berpotensi terjadi penambahan kasus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti.
Meski begitu, berdasarkan penilaian indikator dari BNPB, skor nilai risiko Jakarta pekan lalu berhasil turun. Secara detail, skor penilaian DKI Jakarta oleh BNPB setiap pekan yakni 1,8025 (risiko tinggi) pada 20 Desember; 1,8275 (risiko sedang) pada 27 Desember 2020; dan 1,8475 (risiko sedang) pada 3 Januari 2021.
ADVERTISEMENT
Sedangkan skor penilaian berdasarkan indikator pengendalian COVID-19 dari FKM U, Jakarta ada di angka 59 pada 2 Januari 2021. Jika dibandingkan pekan-pekan sebelumnya, angka ini mengalami penurunan.
Pada 19 hingga 26 Desember, skor Jakarta ada di 61. Dengan skor di atas 60 ini artinya PSBB dapat dilakukan relaksasi atau pelonggaran di beberapa sektor melalui penilaian (assessment) secara bertahap. Jika di bawah 60, tentunya beberapa pengetatan di sektor tertentu perlu dilakukan.