Profil Alm. Presiden UEA Khalifa Al Nahyan, Pemimpin Kaya Raya yang Dekat Rakyat

13 Mei 2022 19:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan menghadiri upacara penyambutan untuk kunjungan kenegaraannya di halaman Kastil Windsor, Berkshire, barat London pada 2013. Foto: Dan Kitwood/Pool/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden UEA Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan menghadiri upacara penyambutan untuk kunjungan kenegaraannya di halaman Kastil Windsor, Berkshire, barat London pada 2013. Foto: Dan Kitwood/Pool/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan tutup usia pada Jumat (13/5/2022).
ADVERTISEMENT
Sheikh Khalifa telah lama berjuang melawan penyakit. Pada Januari 2014 silam, Khalifa mengalami serangan stroke. Ia pun berhenti terlibat dalam sebagian besar urusan pemerintahan dan jarang menunjukkan diri di muka publik.
Sejak saat itu, posisi penguasa de facto Abu Dhabi dan Uni Emirat Arab pun dipegang oleh saudaranya, Putra Mahkota Mohammed bin Zayed atau MBZ.
Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan melambai dari kendaraannya saat ia meninggalkan 10 Downing Street di Central London, Inggris. Foto: Andrew Cowie/AFP
Sheikh Khalifa lahir pada 7 September 1948 di oasis pedalaman Al Ain, dekat perbatasan dengan kesultanan Oman, dan dinamai seperti nama kakek buyutnya, Sheikh Khalifa bin Shakhbout.
Pria ini melangkahkan kakinya ke dalam dunia politik sejak usia muda.
Ketika ayahnya, Zayed bin Sultan Al Nahyan, menjadi Emir Abu Dhabi pada tahun 1966, Khalifa diangkat sebagai Wakil Penguasa (wali kota) di Wilayah Timur Abu Dhabi dan Kepala Departemen Pengadilan di Al Ain.
ADVERTISEMENT
Pada 1 Februari 1969, Khalifa dilantik sebagai Putra Mahkota Abu Dhabi. Sehari setelahnya, ia diangkat sebagai Kepala Departemen Pertahanan Abu Dhabi.
Dalam jabatan itu, Khalifa mengawasi pembentukan Angkatan Pertahanan Abu Dhabi, yang setelah 1971 menjadi pasukan inti Angkatan Bersenjata UEA.
Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Khalifa bin Zayed bin Sultan Al Nahyan. Foto: REUTERS/WAM
Pada Juli 1971, hanya beberapa bulan sebelum pembentukan dan kemerdekaan Uni Emirat Arab, Khalifa diangkat sebagai perdana menteri Abu Dhabi.
Dia berperan penting dalam mengembangkan UEA dengan menggunakan kekayaan minyaknya yang besar dan mendorong investasi swasta dari warga Abu Dhabi melalui program pinjaman.
Pada 1980-an ia menjadi ketua Dewan Perminyakan Tertinggi Abu Dhabi.
Berkat perjalanan karier politiknya yang panjang dan mengesankan, tidak mengejutkan ketika Khalifa menggantikan ayahnya sebagai presiden negara UEA pada 2004 setelah kematian ayahnya.
ADVERTISEMENT
Sheikh Khalifa meluncurkan inisiatif untuk mengembangkan sistem nominasi untuk anggota Dewan Nasional Federal, yang dipandang sebagai langkah pertama menuju pembentukan pemilihan langsung di UEA.
Sheikh Khalifa juga membantu meningkatkan profil regional UEA dengan misi bantuan ke Pakistan pasca-bencana banjir yang melanda negara itu pada 2011.
Di tahun yang sama, ia mengirimkan pesawat tempur dalam misi NATO untuk melawan pemerintahan Muammar Gaddafi di Libya pada tahun 2011.

Burj Khalifa

Suasana Kota Dubai terlihat dari gedung Burj Khalifa, Kota Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (14/3/2022). Foto: M Agung Rajasa/Antara Foto
Nama Sheikh Khalifa mungkin paling dikenal di seluruh dunia karena hubungannya dengan gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa.
Nama menara kaca dan baja setinggi hampir 828 meter itu berubah secara tiba-tiba dari Burj Dubai menjadi Burj Khalifa pada pembukaan resminya pada Januari 2010.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Khalifa sangat berjasa dalam menyalurkan miliaran dolar ke Dubai untuk menyelamatkannya dari krisis keuangan skala penuh.
Meskipun sering disebut sebagai salah satu pemimpin terkaya di dunia, Khalifa dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan dekat dengan rakyatnya. Ia memiliki hobi memancing yang ia dapatkan dari mendiang ayahnya.
Ia diketahui memiliki delapan anak—dua putra dan enam putri—dengan istrinya Sheikha Shamsa binti Suhail Al Mazrouei. Ia juga meninggalkan beberapa cucu.
Penulis: Airin Sukono.