Pria yang Diduga Dianiaya Warga di Sumut saat Isoman Meninggal

1 Agustus 2021 21:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jumpa pers terkait viral pria di Sumut dipukuli saat hendak isolasi mandiri. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jumpa pers terkait viral pria di Sumut dipukuli saat hendak isolasi mandiri. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salamat Sianipar, pria yang diduga dianiaya warga saat isoman di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, meninggal. Dia menghembuskan napas terakhir di RSUP Adam Malik hari ini, Minggu (1/8).
ADVERTISEMENT
Kasubag Humas RSUP Adam Malik Rosario Dorothy membenarkan meninggalnya Salamat.
"Iya betul," ujar Rosario kepada kumparan.
Namun, Rosario belum merinci penyebab Salamat meninggal. Sementara itu kerabat korban, Jhosua Lubis, dalam unggahan di Instagram, menyebut Salamat meninggal, sore hari.
"TULANG SALAMAT SIANIPAR korban pemukulan di Bulusilape, Kab.tobasa, sumut telah meninggal dunia di RUMAH SAKIT ADAM MALIK, Sore Tadi Tanggal, 01 Agustus 2021,” ujar Jhosua Lubis.
Jhosua menjelaskan, pamannya sebelumnya dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan sejak Rabu (28/7). Mereka tiba di sana pukul 22.45 WIB.
Sebelumnya sebuah video viral, memperlihatkan sosok Salamat dipukuli warga. Kejadiannya Kamis (22/7). Dalam video itu, Salamat dipukuli menggunakan balok kayu dan hendak diikat.
Bupati Kabupaten Toba, Poltak Sitorus, saat itu menegaskan Salamat tidak dianiaya. Warga hendak menangkap pria itu karena kabur saat menjalani isoman.
ADVERTISEMENT
"Bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan. Saya lihat masyarakat desa juga sangat peduli dengan Pak Selamat Sianipar ini," kata Poltak.
Kepala Desa Pardomuan, Toba, Timbang Sianipar, mengatakan peristiwa itu berawal saat Salamat diungsikan ke sebuah tempat dari lokasi isolasi. Keputusan itu sudah disetujui oleh pihak keluarga.
Selain itu, pemerintah desa juga telah menyediakan kebutuhan isoman Salamat, mulai dari beras hingga sabun.
Hanya saja, saat menjalani isoman, Salamat tidak kerasan hingga akhirnya pulang ke rumah. Hal itu dibenarkan oleh istrinya, Risma Sitorus. Suaminya ingin memeluk Risma dan anaknya. Karena hal itu, warga mencoba mengamankan Salamat.