Pria Coba Terobos Gedung FBI, Berujung Baku Tembak dengan Polisi

12 Agustus 2022 2:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi FBI. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi FBI. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria bersenjata mencoba menerobos gedung FBI di Cincinnati, Ohio, pada Kamis (12/8) waktu setempat. Ia melarikan diri saat berusaha ditangkap dan terlibat baku tembak dengan polisi.
ADVERTISEMENT
"Insiden itu dimulai sekitar pukul 09.15 [waktu setempat]. Tersangka gagal mencoba memasuki fasilitas penyaringan pengunjung FBI. Dia kemudian melarikan diri dari daerah itu dengan kendaraan putih, menuju utara di Interstate 71," kata FBI, dikutip dari Reuters.
Juru bicara Patroli Jalan Raya Negara Bagian Ohio Nathan Dennis mengatakan, sekitar 20 menit setelah pelaku kabur dari gedung FBI, seorang polisi melihat kendaraannya di dekat Warren County dan berusaha menghentikan lalu lintas. Pengejaran dimulai saat tersangka menembakkan senjatanya ke polisi.
Kendaraan akhirnya berhenti, dilanjutkan baku tembak antara tersangka dan petugas polisi. Meski, Dennis memastikan tidak ada polisi yang terluka.
"TKP masih aktif dan masih ada situasi standoff aktif saat ini," kata Dennis.
Sebuah mobil polisi terlihat di luar kediaman mantan Presiden AS Donald Trump di Mar-A-Lago, Palm Beach, Florida, AS, Senin (8/8/2022). Foto: Giorgio Viera/AFP
Badan Manajemen Darurat Kabupaten Clinton mendesak orang-orang di daerah itu untuk tetap di dalam dan mengunci pintu mereka. Usai insiden, beberapa jalan raya di daerah Cincinnati ditutup.
ADVERTISEMENT
"Penegak hukum tengah bertukar tembakan dengan tersangka laki-laki yang mengenakan kemeja abu-abu dan pelindung tubuh," kata dia.
Sementara itu, NBC News melaporkan bahwa tersangka dipersenjatai dengan senapan semi-otomatis gaya AR-15 dan menembakkan pistol paku ke gedung FBI. Detail dan motif pelaku belum jelas.
Di sisi lain, FBI telah menjadi subjek ancaman online sejak agennya menggeledah tanah milik eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida pekan ini. Trump diselidiki atas dugaan telah menghapus sejumlah dokumen Gedung Putih saat ia meninggalkan kantornya pada Januari 2021.