Presidium Tamasya Al-Maidah: Asma Dewi Penerima Telepon dan WA

14 September 2017 16:22 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers Presidium Tamasya Al-Maidah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Presidium Tamasya Al-Maidah (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wajah Asma Dewi yang ditangkap polisi lantaran hate speech sempat mucul di selebaran aksi Tamasya Al-Maidah. Beredar kabar bahwa Asma Dewi merupakan salah satu koordinator aksi mengawal Pilkada DKI Jakarta 2017.
ADVERTISEMENT
Terkait kabar ini Ketua Presidium Tamasya Al-Maidah, Ansufri Idrus Sambo, membantah dengan tegas. Dia juga membantah adanya tiga koordinator aksi yaitu Tetet Sito, Gimy, dan Asma Dewi.
Dia menyebut peran Asma Dewi dan 2 orang tersebut dalam aksi itu adalah penerima telepon dan pesan WhatsApp dari calon peserta aksi.
"Itu yang kita sebar sebelum tanggal 19 April posisinya ga ada, mereka hanya menerima WA Center. Orang-orang yang mau, datang dari daerah, mau datang ke sini untuk mengawal pilkada. Mereka hanya penerimanya, mereka hanya penerimanya," kata Sambo saat menggelar jumpa pers di Masjid Baiturrahman, Tebet, Jakarta, Kamis (14/9).
Asma Dewi Ali Hasjim (Foto: Facebook/Asma Dewi Ali Hasjim)
zoom-in-whitePerbesar
Asma Dewi Ali Hasjim (Foto: Facebook/Asma Dewi Ali Hasjim)
Sosok Asma Dewi ini memang aktif saat Pilgub DKI lalu. Sambo menegaskan bahwa Asma Dewi dan kedua orang lainnya tidak terdaftar dalam struktur.
ADVERTISEMENT
"Mereka hanya sebatas penerima telepon dan penerima WA. Ada 3 orang nama, WA center hanya menjadi posko aktif. (Di struktur presidium) Adanya hanya ketua dan sekretaris," tegasnya.
Senada dengan Sambo, Daud salah satu tokoh Presidium Tamasya Al-Maidah mengatakan bahwa di aksi itu keanggotaannya bersifat terbuka.
"Anggotanya bersifat terbuka bagi Alumni 212, dan siapa saja yang mau berjuang dan membantu memenangkan gubernur Muslim di Jakarta. Dan salah satu anggota panitia yang ikut bantu-bantu adalah Bu Asma Dewi bersama anggota lainnya," kata Daud.
"Jadi tidak benar pernyataan yang mengatakan bahwa Bu Asma Dewi adalah koordinator atau ketua atau juga bendahara Tamasya Al-Maidah," tegas dia.