Presiden Taiwan Komitmen Perkuat Hubungan Militer dan Ekonomi dengan AS

21 Februari 2023 12:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan pidato usai menjalani pelantikan di Taipei, Taiwan, Rabu (20/5). Foto: Wang Yu Ching/Taiwan Presidential Office/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan pidato usai menjalani pelantikan di Taipei, Taiwan, Rabu (20/5). Foto: Wang Yu Ching/Taiwan Presidential Office/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hubungan antara Taiwan dan Barat kini semakin hangat. Taipei baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk memperkuat hubungan militer dengan Amerika Serikat, serta bekerja sama dengan negara mitra lain guna mendorong terciptanya demokrasi.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, di hadapan para anggota parlemen AS yang sedang berkunjung ke Kota Taipei pada Selasa (21/2).
Dikutip dari Reuters, Tsai mengatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk lebih aktif bekerja sama dengan negara sesama penganut sistem demokrasi dalam menghadapi tantangan global.
“Taiwan dan Amerika Serikat terus meningkatkan pertukaran militer, dan ke depannya, Taiwan akan bekerja sama secara lebih aktif dengan Amerika Serikat dan mitra demokratis lainnya untuk menghadapi tantangan global seperti ekspansionisme otoriter dan perubahan iklim,” ujarnya.
Meski demikian, Tsai tidak merinci pihak mana yang dia maksud sebagai ekspansionisme otoriter. Ia juga tidak menjelaskan langkah lain apa yang hendak dilakukan untuk mengimplementasikan kerja sama ini.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah, anggota Komite Khusus DPR AS untuk China yang memimpin delegasi bipartisan dari Washington dalam lawatan ini, Ro Khanna, juga menyebut hal serupa.
Orang-orang dari kelompok independen pro-Taiwan berkumpul di sekitar bandara untuk menyambut mantan pejabat senior Amerika Serikat yang tiba di Taipei, Taiwan (1/3). Foto: Ann Wang/REUTERS
Kepada Tsai, Khanna mengatakan bahwa delegasinya hendak memperkuat hubungan pertahanan serta ekonomi—termasuk di sektor microchip.
“Kami datang ke sini untuk memperkuat hubungan ekonomi. Mewakili Silicon Valley, saya sangat menghargai pertemuan dengan Dr Morris Chang,” kata Khanna, merujuk pada pendiri Taiwan Semiconductor Manufacturing yang terkenal sebagai pembuat chip kontrak terbesar di dunia.
“Bagaimana kita dapat terus membangun kemitraan ekonomi di bidang teknologi dan juga tentu saja kemitraan di bidang militer dan pertahanan,” sambungnya.
Untuk menggambarkan eratnya hubungan militer antara Washington dan Taipei, pada pekan lalu Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk China Michael Chase telah tiba di kepulauan itu. Belum dapat diketahui apakah Chase hingga saat ini masih berada di sana atau sudah kembali ke AS—begitu pula dengan apa hasil dialognya dengan otoritas pertahanan Taiwan.
ADVERTISEMENT
Seperti kebanyakan negara di dunia, AS tidak memiliki hubungan diplomatik secara resmi dengan Taiwan.
Namun, selama ini AS selalu berperan sebagai mitra terdekat Taipei dan AS menjadi pemasok senjata terpenting di Taiwan, meski praktik ini secara luas dikecam oleh China.
Sampai sekarang, China memandang Taiwan sebagai bagian dari kedaulatannya sendiri yang akan direbut kembali suatu hari nanti.