Presiden Palestina: AS Satu-satunya Negara yang Mampu Cegah Israel Serang Rafah

29 April 2024 14:48 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara selama "KTT untuk Yerusalem" Liga Arab di Kairo, pada 12 Februari 2023.
 Foto: Ahmad Hassan/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berbicara selama "KTT untuk Yerusalem" Liga Arab di Kairo, pada 12 Februari 2023. Foto: Ahmad Hassan/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu (29/4) menegaskan, hanya Amerika Serikat (AS) yang bisa menghentikan Israel menyerang Rafah.
ADVERTISEMENT
Abbas memprediksi serangan AS ke Rafah akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Ia yakin serangan ke Rafah akan membuat warga Palestina kabur dari Gaza.
"Kami serukan kepada AS untuk meminta Israel tak melakukan serangan ke Rafah," kata Abbas pada pertemuan World Economic Forum di Riyadh, seperti dikutip dari Al-Jazeera.
"Amerika Serikat satu-satunya negara mampu mencegah Israel melakukan tindakan kriminal ini," sambung dia.
Umat muslim bersiap melaksanakan Salat Idul Fitri 1445 H di dekat reruntuhan Masjid Al-Farouk di Rafah, Jalur Gaza, Rabu (10/4/2024). Foto: AFP
Rafah merupakan tempat perlindungan terakhir warga Gaza dari serangan Israel. Jutaan pengungsi Gaza masih berlindung di Rafah.
Israel mengancam akan menyerang Rafah yang diduga sebagai tempat batalyon terakhir Hamas tersisa. Tujuan utama Israel menyerang Gaza adalah melenyapkan Hamas dari wilayah tersebut.
Sejak akhir pekan lalu Israel sudah meningkatkan serangan udara ke Rafah. Akan tetapi serangan darat belum diluncurkan.
ADVERTISEMENT
Negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat, sudah meminta Israel tak menyerang Rafah lantaran banyaknya pengungsi di sana.
Terkait serangan Rafah, Abbas menegaskan serangan kecil ke Rafah akan berakibat fatal terhadap nasib warga Palestina di Gaza.
"Bencana terbesar pada sejarah bangsa Palestina akan terjadi," ucap Abbas.