Prancis Evakuasi 300 Orang dari Afghanistan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, pengungsi termasuk warga Afghanistan yang berisiko seperti jurnalis dan juga orang-orang yang berhubungan dengan Prancis, termasuk pekerja sipil yang dipekerjakan oleh militer Prancis. Sejak 10 September, 110 warga Prancis dan 396 warga Afghanistan telah dievakuasi dari Afghanistan dalam 10 penerbangan yang diselenggarakan dengan bantuan dari Qatar.
Prancis dan Qatar menggelar aksi kemanusiaan gabungan pada Kamis (2/12) dengan mengirimkan peralatan medis, makanan, dan pasokan musim dingin ke organisasi internasional yang beroperasi di Afghanistan dengan pesawat militer Qatar.
Program Pembangunan PBB (UNDP) pekan ini menggambarkan prospek ekonomi sosial Afghanistan yang "mengkhawatirkan" untuk 13 bulan ke depan.
Afghanistan sedang berjuang dengan penurunan tajam dalam pembangunan internasional setelah Taliban mengambil kekuasaan pada Agustus, dan UNDP telah memproyeksikan bahwa kemiskinan dapat menjadi universal pada pertengahan 2022.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Prancis menyatakan tidak akan menjalin kerja sama dengan Taliban. Prancis menyebut Taliban berbohong soal evakuasi warga di Afghanistan.
"Mereka mengatakan mereka akan membiarkan beberapa orang asing dan warga Afghanistan pergi dengan bebas dan (berbicara) tentang pemerintahan yang inklusif dan representatif, tetapi mereka berbohong," kata Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian kepada France 5 TV, dikutip Reuters.
"Prancis menolak untuk mengakui atau memiliki hubungan apa pun dengan pemerintah ini. Kami menginginkan tindakan dari Taliban dan mereka akan membutuhkan ruang bernapas ekonomi dan hubungan internasional. Terserah mereka," tegas Le Drian.
Sejauh ini, Pemerintah Prancis telah mengevakuasi sekitar 3.000 orang.