Prabowo: Saya Hitung, 25 Persen Anggaran Negara Bocor

6 Februari 2019 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali mengungkapkan masalah ekonomi Indonesia saat ini. Prabowo menemukan fakta 25 persen anggaran negara telah bocor. Salah satunya, kata Prabowo, bocoran anggaran karena penggelembungan (mark up) proyek.
ADVERTISEMENT
"Saya hitung dan saya sudah tulis dalam buku saya, kebocoran dari anggaran taksiran saya, mungkin lebih, itu adalah 25 persen anggaran itu bocor. Bocornya macam-macam, proyek yang harganya 100 dibilang 150, itu namanya mark up," kata Prabowo saat menyampaikan pidato dalam acara HUT ke-20 KSPI di Sports Mall Gading, Jakarta, Rabu (6/2).
Prabowo menjelaskan bobocoran anggaran itu dipicu perilaku korupsi terhadap proyek-proyek pembangunan yang nilainya digelembungkan. Padahal, kebocoran 25 persen dari anggaran negara itu jika digunakan dengan baik bisa untuk membangun 200 pabrik bagi produk-produk Indonesia.
“Kalau anggaran kita sudah mendekati Rp 2.020 triliun, 25 persen bocor, artinya 50 miliar dolar AS hilang. Artinya hampir Rp 500 triliun yang bocor. Bayangkan, dengan yang hilang ini kalau kita pakai untuk kesejahteraan dan perekonomian kita, apa yang bisa kita buat saudara-saudara,” kata Prabowo di acara tersebut, Sports Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2). “Saya bicara dengan pakar industri, 50 miliar dolar AS kita bisa bangun minimal 200 pabrik yang sangat penting, sehingga kita bisa ciptakan produk-produk di dalam negeri, tanpa impor-impor lagi,” imbuhnya.
Gedung perkantoran di Jakarta. Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Menurut Prabowo, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Sehingga banyak negara barat yang ingin menjajah Indonesia. Ia pun ingin agar kekayaan alam Indonesia bisa secara penuh dikelola oleh rakyat dengan menyediakan lembaga pemerintah yang bersih dari korupsi.
ADVERTISEMENT
"Dari dulu Belanda yang ke sini (menjajah). Dia ke sini ratusan tahun lalu karena kekayaan kita. Rempah-rempah kita, hasil bumi kita sampai sekarang, karena kita yakin dan kita lihat bagaimana caranya untuk kekayaan ini dimanfaatkan oleh rakyat seluruhnya," jelasnya.
"Karena itu demi untuk kekayaan ini bisa dikelola dan dimanfaatkan oleh rakyat banyak, kita memerlukan lembaga-lembaga yang bebas dari korupsi," lanjutnya.
Ia pun mengaku siap memimpin Indonesia dalam mengelola sumber kekayaan alam demi rakyat. Prabowo mengaku hina jika menjadi pemimpin yang mementingkan kepentingan pribadi.
"Saya juga maju untuk menerima tugas sebagai presiden, saya tidak cari apa untuk pilih saya. Hina kalau saya cari sesuatu untuk kepentingan pribadi saya. Berkhianat saya kepada pendiri bangsa kita, kepada rakyat, kepada orang tua, kepada bawahan saya yang gugur, hina saya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT