Prabowo-Puan Bisa Didukung Parpol Besar, tapi Pendukung Bakal Kecewa

6 Desember 2021 14:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Foto: Iqbal Firdaus dan Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto dan Puan Maharani. Foto: Iqbal Firdaus dan Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis simulasi paslon capres-cawapres pada Pilpres 2024. Hasilnya, paslon Ganjar Pranowo-Erick Thohir berada di peringkat pertama dengan 31,1 persen, diikuti Anies Baswedan-Sandiaga Uno 30,8 persen dan Prabowo Subianto-Puan Maharani 28,1 persen.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, menilai sejauh ini belum ada capres-cawapres yang pasti untuk Pilpres 2024. Sebab, masih ada parpol belum menunjukkan sikap dukungan pilpres 2024.
"Semua masih belum jelas siapa dan akan berpasangan dengan siapa. Juga belum kelihatan partai mana mendukung pasangan mana. Semua masih dihubung-hubungkan, masih dikaitkan, masih simulasi dengan banyak kemungkinan," kata Ujang, Senin (6/12).
"Semua belum terlihat siapa yang akan unggul itu karena para kandidat masih di bawah 50 persen elektabilitasnya," lanjutnya.
Ia menuturkan saat ini berbagai hasil survei terkait capres-cawapres juga masih dinamis. Terkait hasil simulasi, ia berpandangan belum ada paslon unggul karena elektabilitas masih di bawah 50 persen.
ADVERTISEMENT
"Walaupun Prabowo-Puan atau Ganjar-ET yang dianggap surveinya di atas yang lain, itu pun tipis. Dan itu pun hasil surveinya masih jauh dari angka 50 persen," ucap Ujang.
"Semuanya masih pasang kuda-kuda dan meraba, untuk membuat skenario perjodohan dalam Pilpres 2024 nanti. Unggul sedikit belum tentu menang. Karena survei itu sifatnya dinamis. Bisa naik, stagnan, bahkan turun," lanjut dia.

Plus Minus Tiga Paslon Hasil Simulasi

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno Foto: Antara/Rosa Panggabean
Ujang berpandangan kekurangan pasangan Prabowo-Puan yakni banyak pendukung yang kecewa, terutama kelompok PA 212. Selain itu, elektabilitas Puan secara pribadi juga masih rendah.
"Minus Prabowo-Puan, banyak pendukungnya yang kecewa, terutama kelompok 212 dan Puan elektabilitasnya masih rendah," tutur dia.
Sementara paslon Ganjar-Erick juga memiliki kekurangan, yakni tak didukung oleh PDIP dan Erick tak memiliki partai. Sementara, kekurangan Anies-Sandi yakni dianggap pihak yang berseberangan dengan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Minusnya Ganjar-ET tak didukung PDIP dan tak punya partai, dan minusnya Anies-SU menjadi pihak yang berseberangan dengan pihak pemerintah," ujar Ujang.
Meski begitu, Ujang menuturkan Prabowo-Puan memiliki kelebihan yakni didukung partai besar. Sementara itu, Ganjar-Erick memiliki dana besar. Lalu, Anies-Sandi dianggap sebagai tokoh muda.
"Plusnya Prabowo-Puan didukung oleh partai besar. Plusnya Ganjar-ET punya uang segudang dari ET. Dan plusnya Anies-Sandi, pasangan muda," tandas Ujang.