Prabowo: Kalau Tidak Mau Diajak Kerja Sama, Ya Jangan Ganggu

9 Mei 2024 21:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
Foto bersama Prabowo Subianto bersama Ketum dan kader PAN pada acara Bimtek dan Rakornas Pilkada di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024) malam. Foto: Dok Youtube PAN TV
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama Prabowo Subianto bersama Ketum dan kader PAN pada acara Bimtek dan Rakornas Pilkada di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2024) malam. Foto: Dok Youtube PAN TV
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden terpilih Prabowo Subianto meminta pihak-pihak yang tidak mau diajak bekerjasama dengan pemerintahannya untuk tidak mengganggu. Dia menegaskan dirinya hanya ingin bekerja dan mengamankan kekayaan bangsa.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut Prabowo sampaikan dalam acara bimtek dan rakornas pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5) malam.
"Saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama. Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik," ujar Prabowo.
"Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi mau kerja kok. Kita mau kerja. Kita mau kerja. Kita mau amankan kekayaan bangsa Indonesia," sambungnya.
Prabowo menjelaskan, dirinya tidak ingin ada lagi orang Indonesia yang menangis karena lapar. Dia menekankan rakyat Indonesia tidak boleh tidak bisa makan.
"Saya yakin saudara tidak terima. Saya malu saya dikasih pangkat jenderal oleh rakyat. Saya dipilih oleh rakyat. Siang dan malam kita berpikir, saya berpikir, bagaimana rakyat Indonesia tidak ada yang lapar," jelas Prabowo.
ADVERTISEMENT
Menurut Prabowo, semua partai di Indonesia pasti punya orang-orang baik dan orang-orang yang tidak baik. Dia bahkan mengakui di Partai Gerindra pun banyak orang tidak baik.
"Mari kita akui. Iya kan? Kita boleh punya jiwa korsa, tapi kita juga harus introspeksi diri. Di Gerindra pun juga banyak yang kurang baik, banyak yang baik banyak yang kurang baik. Di semua organisasi ada yang baik dan ada yang kurang," katanya.
"Sekarang bagaimana yang baik-baik dari semua latar belakang bisa kerja sama? Ini pelajaran sejarah. Indonesia tidak bisa dibendung. Kecuali elite Indonesia tidak bisa atau tidak mau kerja sama. Kuncinya itu," pungkas dia.