PPP Anggap Pansus Jiwasraya Malah Timbulkan Kegaduhan Politik

31 Januari 2020 16:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PPP Arsul Sani tiba di kantor Kemendagri memenuhi undangan Mendagri Tito Karnavian. Foto: Heras maranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PPP Arsul Sani tiba di kantor Kemendagri memenuhi undangan Mendagri Tito Karnavian. Foto: Heras maranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PPP Arsul Sani menilai pembentukan panitia khusus (pansus) untuk kasus dugaan tindak pidana korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) justru akan menimbulkan kegaduhan.
ADVERTISEMENT
"Jadi soal pansus, kan saya kira sampai hari ini posisi fraksi-fraksi yang berkoalisi di Pemerintahan itu tidak berubah, bukan menutup sama sekali pintu pansus. Tetapi khawatir kalau pendekatannya atau penanganan atau pengawasan masalah ini itu dengan pansus, yang memunculkan kegaduhan politik itu sendiri," kata Arsul di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (31/1).
Arsul menilai kegaduhan ini berawal dari pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendorong terbentuknya pansus.
"Tanda-tanda kegaduhan itu justru ada ketika pak SBY menulis di laman Facebook-nya," sebut Arsul.
"Kemudian ada dua menteri yang ditarget berarti ini kan masalah yang akan mengemuka nanti, yang akan menghiasi ruang publik dan media, itu kan aspek politik nya," timpal Arsul.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan saat ini fraksi-fraksi saat ini sedang fokus untuk hal lain. Yakni pengembalian kerugian nasabah Jiwasraya.
"Sedangkan kami fraksi itu sepakat ini yang harus kita pikirkan bagaimana nasabah itu bisa mendapatkan pengembalian meskipun bertahap, kan lama," tuturnya.
Oleh karenanya, ia beranggapan untuk saat ini memusatkan semuanya pada panja. Jika panja tidak berhasil, saat itulah pembahasan soal pansus dilakukan.
"Sudah kita tunggu dan kita pakai panja dulu. Nanti kalau setelah katakanlah satu tahun yang di plan kan enggak ada hasilnya, barulah kita berpikir pansus," tutup dia.
Sebelumnya, Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, kembali angkat suara soal kasus keuangan yang membelit BUMN asuransi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Ketua Umum Partai Demokrat itu, sebelumnya mempersilakan kasus itu dipersalahkan ke masa lampau.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan komentar ringan saya. Intinya, kalau memang tak satupun di negeri ini yang merasa bersalah dan tak ada pula yang mau bertanggung jawab, ya salahkan saja masa lampau," katanya melalui akun resmi facebook miliknya, Senin (27/1).