Polri Kerja Keras Cari Bukti Dugaan Yusuf Kardawi Tewas Tertembak

18 Desember 2019 20:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Kardawi Foto: Ilham Bintang
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Kardawi Foto: Ilham Bintang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi masih mencari bukti atas tewasnya Yusuf Kardawi karena dugaan tertembak saat demo mahasiswa berujung ricuh di Kendari, Sultra. Yusuf merupakan salah satu mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yang tewas dalam unjuk rasa itu pada September 2019.
ADVERTISEMENT
"Prinsipnya Polri tetap berupaya keras melakukan pengungkapan perkara ini dengan mencari bukti serta petunjuk-petunjuk yang lainnya," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (18/12).
Kepala Bagian Penum Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra. Foto: Ricky Febian/kumparan
Menurut Asep, sejauh ini sudah ada 14 orang, terdiri dari masyarakat dan internal kepolisian, yang diperiksa sebagai saksi. Tapi, polisi masih belum mendapatkan titik terang guna mengungkap kasus tersebut.
"Penyelidikan masih terus berlangsung dan sudah 14 orang yang diperiksa baik dari masyarakat ataupun internal kepolisian," kata Asep.
Audiensi Amnesty Internasional, Kontras, keluarga Randi dan Yusuf Kardawi dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Orang tua Yusuf, Endang Yulida, pun telah mengadukan lambatnya kepolisian mengusut kematian anaknya ke Komisi III DPR. Endang berharap Komisi III sebagai mitra kerja Polri bisa mendorong kasus kematian Yusuf dituntaskan dengan serius.
ADVERTISEMENT
"(Saya tanya) mengapa kasus Yusuf seperti ini? Jawabannya karena kurang saksi. Bapak kan polisi, jenderal, artinya punya orang-orang hebat. Ditangani oleh Mabes kok lamban, katanya bukti yang mereka dapat hanya batu," kata Endang, di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).
Sejauh ini, berdasarkan temuan KontraS, yusuf tewas karena tertembak di dekat Kantor Dinas Ketenagakerjaan di Kendari. Sementara itu, menurut Kapolda Sultra Brigjen Pol Brigjen Pol Merdisyam, meninggal akibat benturan benda tumpul di kepala. Alasan kematian Yusuf pun telah disampaikan ke pihak orang tua.
“Penyebab kematian Yusuf, hasil visum dokter menyatakan adanya benturan benda tumpul di kepala, ada retak di kepala akibat benda tumpul,” kata Merdisyam lewat keterangan tertulis, Selasa (10/12).
Kader IMM dan IPM Jateng gelar aksi solidaritas di Mapolda Jateng menuntut pengusutan tewasnya Randi dan Yusuf Qordawi yang tertembak saat demonstrasi, Senin (20/9/2019). Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Selain Yusuf, terdapat korban tewas lain saat demo mahasiswa berujung ricuh di Kendari, yakni La Randi. Randi merupakan teman kampus Yusuf.
ADVERTISEMENT
Bedanya, kasus meninggalnya Randi sudah terungkap. Polisi telah menetapkan anggota Polda Sulawesi Tenggara, Brigadir AM sebagai tersangka atas tewasnya mahasiswa UHO itu.