Polisi Visum Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior, Cari Sebab Kematian

3 Mei 2024 20:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi masih mendalami tewasnya seorang taruna tingkat satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta berinisial P (19). Korban diduga tewas akibat dianiaya seniornya.
ADVERTISEMENT
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arief Setyawan menjelaskan, saat ini jenazah korban sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum.
"Sebab-sebab meninggalnya masih kami telusuri. Kami masih melalukan pemeriksaan laboratoris dengan secara forensik dilakukan visum oleh dokter yang berkompeten di RS Kramat Jati, di RS Polri, untuk mengetahui sebab kematian," kata Gidion kepada wartawan, Jumat (3/5).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan. Foto: Dok. Istimewa
Dari hasil pemeriksaan sementara, korban memang diduga tewas akibat kekerasan yang dialaminya.
Namun demikian, Gidion mengaku pihaknya masih mendalami kronologi terjadinya penganiayaan tersebut.
"Ada dugaan akibat kekerasan yang dilakukan oknum seniornya ya, tingkat 2 dalam kegiatan tadi pagi yang dilakukan senior-seniornya," ungkap Gidion.
Keluarga P sudah melaporkan peristiwa ini ke kepolisian.
"Kami masih mendalami secara utuh bagaimana rangkaian persitiwanya," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Terduga Pelaku Ditangkap
Gidion mengatakan, senior korban yang diduga sebagai pelaku penganiayaan kini sudah ditangkap.
"Sudah (senior ditangkap)," kata Gidion.
Namun, Gidion masih enggan merinci jumlah pelaku yang menganiaya korban. Sejauh ini, ada sejumlah saksi yang dimintai keterangan.
"Sementara masih dilakukan pemeriksaan ya nanti ada mengerucut mengarah pada siapa yang melakukan kekerasan terhadap korban," ungkap Gidion.
"Sambil berjalan ya pemeriksaan, ya kita hari ini bisa memeriksa 10 orang lebih untuk menceritakan persitiwa yang terjadi," tambah dia.