Polisi Tegur RSUP Sanglah Usai Cairan Limbah Medis Bocor di Perjalanan

19 Februari 2021 9:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
sampah medis sisa penanganan corona di Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
sampah medis sisa penanganan corona di Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sampah atau limbah medis dari RSUP Sanglah Kota Denpasar, Bali, meningkat sejak pandemi virus corona merebak. Biasanya volume sampah medis RSUP Sanglah di angka 800 hingga 1.000 kilogram per hari.
ADVERTISEMENT
Tetapi sejak pandemi virus corona, volume sampah mencapai 1.300 kilogram per hari.
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Sanglah Denpasar Ni Luh Dharma Kerti Natih mengatakan, kenaikan sampah ini karena kategori sampah medis selama corona diperluas.
Sampah botol plastik dan sisa makanan yang awalnya termasuk dalam sampah non medis menjadi dikategorikan sebagai sampah medis.
“Selain itu juga pada cover all pada petugas yang digunakan. Dalam sehari sudah berapa kali ganti. Jadi itulah yang menyebabkan sampah medis meningkat selama pandemi," kata dia kepada wartawan, Jumat (19/2).
Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Sanglah Denpasar, Ni Luh Dharma Kerti Natih. Foto: Dok. Istimewa
Sampah medis ini dikelola oleh pihak ketiga. Setiap hari pihak ketiga akan mengambil sampah medis untuk dipindahkan ke tempat pembuangan sampah di Mojokerto, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
RSUP Sanglah mengaku telah meletakkan sistem GPS agar limbah medis tersebut dibuang ke tempat pengolahan. Limbah medis dikemas dengan kontainer.
Namun, beberapa minggu lalu, anggota kepolisan daerah Bali mendatangi RSUP Sanglah. Mereka meminta kemasan limbah medis dengan kontainer diperbaiki sebab cairannya sempat bocor saat dalam penyeberangan dari Gilimanuk (Bali) ke Ketapang (Jawa Timur).
"Seminggu yang lalu kita ada edukasi dari kepolisian bawa kemarin transporter yang membawa kontainer-kontainer besar berisikan limbah medis ketika akan menyeberang terdapat seperti cairan yang keluar dari kontainer tersebut. Dan mungkin ada beberapa masyarakat yang yang mendokumentasikan keluarnya cairan tersebut dan ternyata setelah dilakukan pengecekan cairan tersebut berasal dari limbah medis," kata dia.
Petugas rumah sakit membawa "wheeled bin" atau wadah limbah beroda berisi limbah medis infeksius menuju tempat penyimpanan sementara limbah medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Jawa Barat. Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Menurut Ni Luh, cairan limbah medis ini tentu berbahaya bagi kesehatan manusia. Nih Luh mengatakan, telah berkoordinasi dengan pihak pengelola agar memperhatikan hal ini.
ADVERTISEMENT
"Hal itulah yang disampaikan oleh pihak kepolisian kepada kami agar kami juga menyampaikan tersebut pada pengelolaan limbah medis. Hingga saat ini cara yang dilakukan oleh RSUP Sanglah agar cairan limbah medis tidak menetes hingga keluar kontainer adalah dengan memberikan terpal pada bagian bawah kontainer atau melapisi kontainer agar ada batasan jika ada kebocoran dari zat kimia limbah medis," kata dia.