Polisi Sebut Keluarga Pemilik Padepokan Seni Ongko Joyo Dibunuh saat Tidur

4 Februari 2021 21:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi satu keluarga yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya yang juga merupakan Padepokan Seni, di Rembang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi satu keluarga yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumahnya yang juga merupakan Padepokan Seni, di Rembang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satu keluarga korban pemilik Padepokan Seni Ongko Joyo di Rembang, Jawa Tengah, diduga menjadi korban pembunuhan. Satu keluarga yang terdiri dari 4 orang itu diyakini dibunuh saat sedang tidur. Hal itu diungkapkan oleh dokter forensik yang juga Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Polda Jateng Kombes Pol. Dr.dr. Sumy Hastry Purwanti di lokasi kejadian, Kamis (4/2).
ADVERTISEMENT
"Kami telah memeriksa 4 jenazah dan dari keseluruhan jenazah seluruhnya karena kekerasan benda tumpul di bagian kepala. Sepertinya korban dikenai kekerasan benda tumpul itu saat istirahat karena tidak ada tanda perlawanan," ungkap Sumy.
Menurut Sumy, pelaku pembunuhan itu memang mengincar bagian kepala korban itu untuk dianiaya hingga meninggal. Sebab di bagian anggota tubuh yang lain tidak terdapat tanda kekerasan.
"Memang mengincar muka atau wajah. Di bagian tubuh lain tidak ada kekerasan. Bagian depan dan atas kepala. Berulang lebih dari dua, jadi satu tempat dan ke atas semua. Kejadiannya sekitar 10 sampai 11 jam yang lalu dari pemeriksaan sekitar jam 13.00 siang tadi," jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Rembang dihebohkan oleh penemuan 4 jenazah sepasang suami istri pemilik Padepokan Seni Ongko Joyo bernama Anom Subekti dan Sri Purwanti. Juga anak mereka bernama Alfitri dan seorang cucu bernama Galuh Bintang Laras. Polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan itu. Termasuk, menelusuri ada tidaknya harta benda milik korban yang hilang.
ADVERTISEMENT