Polisi: Richard Lee Diduga Merekayasa Kasus Pencurian Klinik Athena Padang

2 Mei 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
Richard Lee saat menjelaskan kasus pencurian di klinik Athena. Dok: Instagram @dr.richard_lee
zoom-in-whitePerbesar
Richard Lee saat menjelaskan kasus pencurian di klinik Athena. Dok: Instagram @dr.richard_lee
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada Jumat (26/4), dokter sekaligus influencer Richard Lee memviralkan pencurian yang terjadi di klinik kecantikan miliknya, Athena, yang berada di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
ADVERTISEMENT
Sembari menunjukkan rekaman CCTV pencurian itu, Richard membuat sayembara Rp 10 juta bagi yang bisa menangkap pelaku pencurian tersebut.
Polisi pun bergerak, menangkap pria yang terekam CCTV itu: Namanya Kendi, karyawan klinik. Kemudian terungkap rekayasa itu:
"Hasil interogasi terhadap Kendi, kan baru kendi yang bisa kita minta keterangan karena dari pihak ini (klinik) enggak kooperatif," kata Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra, saat dihubungi, Rabu (1/5).
Dedy melanjutkan, "Karena dia terduga pelaku, kita amankan, kita interogasi lah kan, akhirnya dia buka suara bahwasanya dia disuruh oleh dokter Fifi. Dokter Fifi kerja juga dengan dokter Richard di klinik Athena, dibuat untuk ini... katanya."
"Untuk konten," kata Dedy.
Deddy pun menjelaskan apakah konten tersebut untuk promosi klinik Athena—pada Rabu (1/5), klinik Athena menggelar grand opening.
Grand opening klinik kecantikan Athena Padang milik Richard Lee, Rabu (1/5/2024). Foto: kumparan
"Bisa jadi, kita periksa juga dokter Fifi, tapi dia enggak kooperatif. Alasannya sudah diselesaikan secara kekeluargaan tapi dari pengakuan kedua terlapor ini, ada rekayasa di sana makanya kita mau panggil tapi mereka enggak mau," kata Dedy.
ADVERTISEMENT
Deddy menjelaskan bahwa viral kasus pencurian itu setelah diunggah Richard. "Iya, dia itu menyebarkan dan kemudian dokter Richard sendiri bermain di media sosial di Instagram membuka sayembara malah 'Kalau menemukan pelakunya dikasih uang Rp 10 juta', kalau enggak salah. Berarti memang sengaja niat untuk ini."

Soal Pengakuan Kendi Dipukul Polisi

Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Ardiansyah Putra. Dok: kumparan
Deddy menyebut polisi memang berencana memanggil Richard untuk meminta penjelasan.
"Ya kita kan mau skala itu, tapi kan kemudian muncul masalah baru: Si kendi kita periksa kemudian muncul di status si Kendi bahwa dia dipukul oleh anggota di Polres untuk mengaku. Dipostinglah di situ juga, apa, saya belum liat ya, tapi laporan dia dengan dokter Richard seperti itu. Bahwa dia dipukul kemudian ini tulang dadanya retak," kata Deddy.
ADVERTISEMENT
"Dokter Richard menyampaikan ke bapak Kapolres bahwasanya dia tahunya dari postingan si Kendi sendiri di WA," kata Deddy.
Deddy pun curiga. "Menurut saya enggak mungkin. Si kendi ini dia kerjanya entah OB? Seorang Kendi dia sampai cek rontgen saya rasa enggak mungkin kalau enggak ada yang mengarahkan."
"Kami kemudian dipanggil Kapolres, 'Mengapa sampai seperti ini?' Ya saya jawab, 'Saya menjamin, pastikan anggota saya tidak ada melakukan pemukulan, ndan!'."
Deddy menjelaskan soal keyakinannya itu. "Karena anggota dari awal ke TKP, penangkapan, sampai pada pemeriksaan di Polres itu divideokan, kegiatan mereka. Dari video itu keliatan dari awal sampai terakhir itu ketawa-ketawa. Enggak mungkin kalau dia dipukul masih bisa ketawa dengan anggota, masih merokok, malah ditawari makan sama anggota. (Dia) makan. Kan kurang ajar namanya seperti itu."
ADVERTISEMENT

Soal UU ITE

Richard Lee. Dok: Ronny
Deddy lalu menyinggung UU ITE.
"Larinya ke UU ITE karena dari elemen masyarakat, netizen sudah banyak yang mau melaporkan dia ini. Kami persilakan saja kalau ada laporan. Saya persilakan, laporannya ke Polda (Sumbar) saja," kata Deddy.
Menurut Deddy, UU ITE bisa saja polisi membuat Laporan Model A (laporan dari internal polisi yang sudah mendapat dugaan adanya tindak kriminal).
"Sebenarnya kalau ITE bisa masyarakat, bisa laporan Model A dari Polri, bisa melaporkan. Kami sifatnya menunggu saja. Kalau memang ada etiket kan bisa kita klarifikasi tapi sampai saat ini kan enggak ada etiket baik," kata Deddy.
Apakah Richard yang menyuruh Kendi agar mengaku-ngaku dipukul polisi, Deddy belum tahu.
"Itu masih kita dalami karena mereka tertutup sekali pada saat kita interogasi awal. Mereka enggak kooperatif dengan penyidik kami, menganggap sepele penyidik kami di lapangan padahal penyidik kami kan bertugas menggali kebenaran di sana untuk menjawab berita viral. Karena bukan di sini saja tapi sampai nasional," kata Deddy.
ADVERTISEMENT
"Kami kan pihak tertuduh nih. Mereka sudah bekerja, kok malah tiba-tiba diserang balik, enggak pantas, makanya saya cari dari mana dia rontgen: Rupanya di SPH, dokter-nya enggak ada," kata Deddy.
Maksudnya?
"Katanya dia rontgen tapi hasilnya enggak ada," jawab Deddy.

Tanggapan Pihak Richard Lee

Richard Lee. Dok: Ronny
Hans Pranata, staf Richard Lee, mengatakan kasus pencurian itu sudah selesai. "Sudah diselesaikan secara internal," kata Hans saat dihubungi kumparan, Rabu (1/5).
Hans pun menjawab soal polisi yang menduga pencurian itu rekayasa belaka. "Saya kurang paham tapi sudah damai dengan pelakunya dan tidak mau perpanjang lagi," katanya.
"Yang saya tahu itu bukan rekayasa, itu terjadi betul adanya," ujar Hans.
Hans memastikan pihaknya akan kooperatif dengan polisi. "Sebagai warga negara kita kooperatif pasti," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada rekayasa. Semua sudah diselesaikan jalur kekeluargaan. dr Richard menyayangkan ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari kejadian ini," kata Hans.
kumparan telah bertanya soal kasus ini kepada Richard melalui Instagram, namun ia belum merespons.