Polisi Bantah Lama Ungkap Kasus Sate Sianida yang Tewaskan Anak Ojol di Bantul
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus sate sianida maut salah sasaran yang menewaskan N (10), anak driver ojol di Sewon, Bantul, masih terus bergulir. Setelah menangkap Nani Aprialliani Nurjaman (25), aktor kasus tersebut, polisi juga mendalami sosok Tomy, orang yang jadi target Nani.
Tomy ini merupakan polisi anggota Satreskrim Polresta Yogyakarta. Muncul berbagai pertanyaan dan spekulasi terkait lamanya proses penyelidikian kasus ini lantaran Tomy merupakan anggota Korps Bhayangkara. Terlebih, kasus ini melibatkan anggota polisi dan diduga terkait asmara.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi membantah bahwa pihaknya lama dalam memeriksa Tomy. Menurutnya setelah Nani ditangkap polisi langsung mengambil keterangan dari Tomy.
"Bukan lama. Kita sudah melakukan pemeriksaan secara lisan, hanya melengkapi saja," kata Ngadi, Rabu (5/5).
Dia menjelaskan bahwa Tomy akan segera dipanggil penyidik. Detail pemeriksakan akan ditulis di BAP.
"Sudah secara orek-orek, sudah. Sebentar lagi secara detail tertulis siapkan BAP. Nanti saya konfirmasi dengan penyidik," ujarnya.
Saat disinggung apakah akan ada pengamanan khusus bagi keluarga Tomy mengingat sebelumnya mereka menjadi target peracunan, Ngadi mengaku tidak ada pengamanan khusus.
"Sementara pengamanan khusus belum ada. Tapi pemantauan lebih insentif lagi. Pemantauan diperbanyak," ujarnya.
Tomy sendiri telah memiliki istri yang tinggal di Kasihan, Bantul. Dia merupakan pelanggan salon pijat refleksi tempat Nani bekerja.
ADVERTISEMENT
Dari hubungan pelanggan timbullah hubungan asmara. Nani dan Tomy memperkenalkan diri sebagai pasangan nikah siri kepada tetangga rumah Nani di Cepokojajar, Bantul.
Seiring perjalanan waktu, hubungan asmara Nani dan Tomy tidak berlangsung mulus hingga Nani pun mengirimkan sate beracun sianida ke Tomy pada 25 April 2021. Namun, sate sianida salah sasaran, malah merenggut nyawa anak driver ojol.